Kadin Indonesia dukung pembinaan petani dan budidaya jagung Donggala
29 Juli 2023 18:30 WIB
Wakil Ketua Umum Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang menanam jagung menggunakan alat khusus di Desa Tamarenja Kabupaten Donggala dalam agenda kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (28/7/2023). ANTARA/HO-Kadin Donggala/aa.
Palu (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung Kadin Donggala dalam memberikan pembinaan kepada petani dan edukasi tentang budidaya jagung pada program Sulteng Corn Collaboration 4.0.
"Program tersebut memberikan dampak positif ke masyarakat khususnya petani, kemudian pemerintah dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Wakil Ketua Umum Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang saat berkunjung di Palu, Sabtu.
Ia mengemukakan, Kadin Indonesia terus berupaya membantu pengembangan potensi ekonomi daerah melalui ajang Kadin Impact Award (KIA) dengan mengusung tema Satu Kadin Membangun Bangsa.
KIA merupakan bentuk apresiasi Kadin Indonesia kepada Kadin provinsi, kabupaten/kota yang telah berhasil mengembangkan program pemberdayaan berdampak positif secara sosial maupun ekonomi.
"Ajang tersebut bertujuan untuk memacu Kadin di seluruh daerah supaya terus berinovasi dan menghasilkan program-program unggulan dalam pemberdayaan ekonomi daerah," ujarnya.
Dalam ajang itu, Kadin Indonesia melakukan rangkaian penilaian pada 20 program yang secara signifikan berdampak sosial milik Kadin daerah.
Guna penjurian ajang tersebut, Kadin Indonesia melanjutkan rangkaian kunjungan ke Donggala yang menghadirkan inovasi dalam budidaya jagung lewat program Sulteng Corn Collaboration 4.0.
Program tersebut, merupakan program kolaboratif antara Kadin Donggala dengan Syngenta sebagai salah satu perusahaan pemasok produk perlindungan tanaman terbesar di dunia.
Menurut dia, kolaborasi Kadin Donggala dengan Syngenta dalam program tersebut menjadi kunci kesuksesan upaya transformasi petani jagung di provinsi ini.
“Program Sulteng Corn Collaboration 4.0 adalah contoh dari inisiatif yang inklusif, kolaboratif dan progresif dalam pembinaan petani lokal supaya mampu mengatasi tantangan-tantangan yang selama ini ditemui," sebutnya.
Ia menambahkan, program itu memberikan pendampingan Good Agricultural Practice (GAP) yang meliputi penyuluhan pelaku pertanian, edukasi dan serta pelatihan pola tanam, sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), serta memanfaatkan teknologi digital dengan menyediakan sistem pemasaran e-commerce.
"Kadin Donggala melakukan pendampingan yang berdampak pada hasil produksi, perluasan pemanfaatan lahan dan peningkatan ekonomi masyarakat," kata dia.
"Program tersebut memberikan dampak positif ke masyarakat khususnya petani, kemudian pemerintah dan pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Wakil Ketua Umum Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang saat berkunjung di Palu, Sabtu.
Ia mengemukakan, Kadin Indonesia terus berupaya membantu pengembangan potensi ekonomi daerah melalui ajang Kadin Impact Award (KIA) dengan mengusung tema Satu Kadin Membangun Bangsa.
KIA merupakan bentuk apresiasi Kadin Indonesia kepada Kadin provinsi, kabupaten/kota yang telah berhasil mengembangkan program pemberdayaan berdampak positif secara sosial maupun ekonomi.
"Ajang tersebut bertujuan untuk memacu Kadin di seluruh daerah supaya terus berinovasi dan menghasilkan program-program unggulan dalam pemberdayaan ekonomi daerah," ujarnya.
Dalam ajang itu, Kadin Indonesia melakukan rangkaian penilaian pada 20 program yang secara signifikan berdampak sosial milik Kadin daerah.
Guna penjurian ajang tersebut, Kadin Indonesia melanjutkan rangkaian kunjungan ke Donggala yang menghadirkan inovasi dalam budidaya jagung lewat program Sulteng Corn Collaboration 4.0.
Program tersebut, merupakan program kolaboratif antara Kadin Donggala dengan Syngenta sebagai salah satu perusahaan pemasok produk perlindungan tanaman terbesar di dunia.
Menurut dia, kolaborasi Kadin Donggala dengan Syngenta dalam program tersebut menjadi kunci kesuksesan upaya transformasi petani jagung di provinsi ini.
“Program Sulteng Corn Collaboration 4.0 adalah contoh dari inisiatif yang inklusif, kolaboratif dan progresif dalam pembinaan petani lokal supaya mampu mengatasi tantangan-tantangan yang selama ini ditemui," sebutnya.
Ia menambahkan, program itu memberikan pendampingan Good Agricultural Practice (GAP) yang meliputi penyuluhan pelaku pertanian, edukasi dan serta pelatihan pola tanam, sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), serta memanfaatkan teknologi digital dengan menyediakan sistem pemasaran e-commerce.
"Kadin Donggala melakukan pendampingan yang berdampak pada hasil produksi, perluasan pemanfaatan lahan dan peningkatan ekonomi masyarakat," kata dia.
Pewarta: Mohamad Ridwan/Kristina Natalia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023
Tags: