Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai penembakan empat orang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta, telah meruntuhkan wibawa negara.
"Ini sungguh meyakinkan kita bahwa wibawa negara dan pemerintah itu sudah runtuh," kata Din Syamsuddin di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan presiden tidak bisa hanya memberikan pernyataan-pernyataan. "Tidak boleh oleh presiden hanya dijawab negara tidak boleh kalah, yang selalu diulang-ulang, karena kalau itu diulang-ulang sesungguhnya negara sudah kalah. Masalah mendasar pada era reformasi sekarang ini law inforcement yang lemah."
Din menilai jika peristiwa serupa terus-menerus berlanjut maka Indonesia sudah masuk kepada gejala nyata negara gagal.
Dia menyebut kasus Lapas Cebongan itu bentuk terorisme yang langsung ditujukan kepada negara karena lapas adalah salah satu lambang negara.
Dia ingin polisi menurunkan Densus 88. "Densus jangan hanya berani pada masyarakat, apalagi masyarakat Islam. Mengapa kalau terjadi perampokan yang dituduh dilakukan teroris, tahu-tahu dua hari kemudian ditangkap, sedangkan peristiwa ini (Lapas Cebongan) ini sudah berhari-hari," ujarnya.
Kasus Lapas Cebongan runtuhkan wibawa negara
28 Maret 2013 16:04 WIB
Din Syamsuddin (ANTARA)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: