Bapeten pastikan PLTT di Pulau Gelasa tak ganggu aktivitas nelayan
29 Juli 2023 14:14 WIB
Plt Kepala Bapeten Sugeng Sumbarjo saat menghadiri kegiatan sosialisasi pembangunan PLTT Pulau Gelasa di Desa Batu Bariga, Sabtu (29/7/2023) (Diskominfo Babel)
Bangka Tengah (ANTARA) - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memastikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Pulau Gelasa, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), tidak akan mengganggu aktivitas nelayan tradisional daerah itu.
"Pendirian PLTT ini tidak akan mengganggu aktivitas nelayan, karena dampak negatif PLTT ini sangat minim," kata Plt Kepala Bapeten Sugeng Sumbarjo saat menghadiri kegiatan sosialisasi pembangunan PLTT Pulau Gelasa di Desa Batu Bariga, Bangka Tengah, Sabtu.
Ia mengatakan salah satu peran Bapeten yakni memastikan tingkat keamanan dan manfaat bagi masyarakat dalam proses pembangunan PLTT di Pulau Gelasa, Bangka Tengah. Contohnya aktivitas nelayan tidak boleh terganggu, karena pembangunannya pun hanya mengambil berapa ratus meter dari bibir pantai.
Sementara itu, kata dia, terkait limbah PLTT yang berpotensi sebagai bahan radioaktif, tergantung asal bahan bakar yang didatangkan. Jika dari luar, limbah akan dikembalikan ke negara asal.
Baca juga: Thorcon siapkan Rp17 triliun bangun PLTT di Pulau Gelasa Babel
Baca juga: Thorcon Power: Pemerintah prioritaskan PLTT di Pulau Gelasa Babel
"Jika bahan bakar PLTT ini dari Indonesia, tentunya pemerintah pusat akan melakukan penyimpanan limbah lestari," katanya.
Ia menyatakan keputusan akhir dari pembangunan PLTT di Pulau Gelasa tersebut masih harus mendapatkan persetujuan, khususnya dari masyarakat sekitar pulau tersebut.
"Selain itu PT Thorcon selaku perusahaan yang akan berinvestasi harus dapat meyakinkan pihaknya, mulai dari penjajakan, persyaratan, hingga Bapeten memberikan rekomendasi," katanya.
Kegiatan sosialisasi PLTT di Desa Batu Beriga tersebut dihadiri antara lain Pj Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandopotan Pasaribu, Subkoordinator Pemantauan Pelaksanaan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Setjen DEN Nanang Kristanto, Direktur Utama PT Thorchon Power Indonesia Bob S Efendi, dan Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman.
Baca juga: Babel-Bapeten gencarkan sosialisasi PLTT di Pulau Gelasa
"Pendirian PLTT ini tidak akan mengganggu aktivitas nelayan, karena dampak negatif PLTT ini sangat minim," kata Plt Kepala Bapeten Sugeng Sumbarjo saat menghadiri kegiatan sosialisasi pembangunan PLTT Pulau Gelasa di Desa Batu Bariga, Bangka Tengah, Sabtu.
Ia mengatakan salah satu peran Bapeten yakni memastikan tingkat keamanan dan manfaat bagi masyarakat dalam proses pembangunan PLTT di Pulau Gelasa, Bangka Tengah. Contohnya aktivitas nelayan tidak boleh terganggu, karena pembangunannya pun hanya mengambil berapa ratus meter dari bibir pantai.
Sementara itu, kata dia, terkait limbah PLTT yang berpotensi sebagai bahan radioaktif, tergantung asal bahan bakar yang didatangkan. Jika dari luar, limbah akan dikembalikan ke negara asal.
Baca juga: Thorcon siapkan Rp17 triliun bangun PLTT di Pulau Gelasa Babel
Baca juga: Thorcon Power: Pemerintah prioritaskan PLTT di Pulau Gelasa Babel
"Jika bahan bakar PLTT ini dari Indonesia, tentunya pemerintah pusat akan melakukan penyimpanan limbah lestari," katanya.
Ia menyatakan keputusan akhir dari pembangunan PLTT di Pulau Gelasa tersebut masih harus mendapatkan persetujuan, khususnya dari masyarakat sekitar pulau tersebut.
"Selain itu PT Thorcon selaku perusahaan yang akan berinvestasi harus dapat meyakinkan pihaknya, mulai dari penjajakan, persyaratan, hingga Bapeten memberikan rekomendasi," katanya.
Kegiatan sosialisasi PLTT di Desa Batu Beriga tersebut dihadiri antara lain Pj Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandopotan Pasaribu, Subkoordinator Pemantauan Pelaksanaan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Setjen DEN Nanang Kristanto, Direktur Utama PT Thorchon Power Indonesia Bob S Efendi, dan Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman.
Baca juga: Babel-Bapeten gencarkan sosialisasi PLTT di Pulau Gelasa
Pewarta: Aprionis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: