Jakarta (ANTARA News) - Sebaiknya Susilo Bambang Yudhoyono tetap menjadi ketua majelis tinggi, ketua dewan pembina dan ketua dewan kehormatan, tidak menjadi ketua umum Partai Demokrat, kata mantan rektor UIN Bandung Prof Nanat Fatah Natsir.
"Lebih baik jabatan ketua umum partai diserahkan kepada orang kepercayaan yang bisa dikontrol Yudhoyono. Yudhoyono sebaiknya fokus pada urusan negara sebagai Presiden," kata Nanat Fatah Natsir di Jakarta, Kamis.
Guru besar sosiologi agama UIN Bandung itu menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk fokus menyelesaikan jabatannya yang kurang dari dua tahun alih-alih menjadi ketua umum Partai Demokrat.
Menurut Nanat, Presiden juga harus konsisten dengan perintahnya kepada para menteri agar fokus pada pekerjaannya dan jangan terlalu banyak mengurus partai.
"Menjadi ketua umum partai akan banyak hal-hal teknis yang diurusi. Hal itu kemungkinan besar akan mengganggu kinerja Yudhoyono sebagai Presiden yang masa jabatannya kurang dari dua tahun," tuturnya.
Meskipun kader yang mengusung Yudhoyono sempat berdalih bahwa mengurusi partai bisa dilakukan di akhir pekan, tetapi Nanat mengatakan permasalahannya bukan masalah waktu melainkan pikiran yang akan terpecah antara Presiden dan ketua umum partai.
"Mengelola Partai Demokrat saat ini diperlukan pikiran dan energi yang besar untuk menghadapi tantangan yang menghantam partai itu. Untuk memperbaiki citra Partai Demokrat, Yudhoyono tidak harus menjadi ketua umum," katanya.
Menurut Nanat, permasalahan yang sedang dihadapi Partai Demokrat saat ini adalah citra dan elektabilitas yang menurun akibat beberapa pengurus teras partai yang menjadi tersangka korupsi.
"Kalau dengan menjadi ketua umum kinerja kepresidenan menurun, justru akan menjadi dua hal yang menjadi kesalahan Partai Demokrat, yaitu kasus korupsi dan Presiden yang gagal," ujarnya.
Bila Yudhoyono berhasil menyelesaikan masa jabatan kepresidenan dengan baik, Nanat yakin citra Partai Demokrat akan bisa terangkat. Sebab, tanpa menjadi ketua umum pun Yudhoyono sudah identik dengan Partai Demokrat.
Pengamat: sebaiknya SBY tidak jadi ketum partai
28 Maret 2013 13:03 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: