Indonesia mengupayakan tiga prioritas selama pimpin MIKTA
29 Juli 2023 02:14 WIB
Tangkapan layar Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Tri Tharyat berbicara dalam sebuah diskusi yang digelar Komunitas Kebijakan Asing Indonesia (FPCI) secara daring, di Jakarta, Jumat (28/7/2023). ANTARA/Katriana
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Tri Tharyat mengatakan Indonesia mengupayakan tiga prioritas selama kepemimpinannya di kelompok negara kekuatan menengah MIKTA tahun ini.
"Di tengah krisis multidimensi yang tak tertandingi, kepemimpinan kami mengejar tiga prioritas," kata Tri Tharyat dalam sebuah diskusi yang digelar Komunitas Kebijakan Asing Indonesia (FPCI) secara daring, di Jakarta, Jumat.
MIKTA merupakan kelompok negara kekuatan menengah yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.
Negara-negara anggota MIKTA memiliki keragaman secara geografis, budaya, bahasa, dan agama.
Di tengah persaingan global yang terjadi antara negara-negara kekuatan besar, Tri Tharyat menilai bahwa negara-negara kekuatan menengah seperti MIKTA memiliki peran penting dalam memastikan perdamaian dan stabilitas.
Dalam kepemimpinannya di MIKTA tahun ini, Indonesia mengusahakan tiga prioritas, antara lain upaya untuk memperkuat multilateralisme.
Indonesia, kata Tri, percaya bahwa multilateralisme merupakan cara terbaik untuk memastikan bahwa semua negara berada pada pijakan yang sama dan mencegah negara-negara kekuatan besar mengambil alih pengaruh secara global.
Prioritas berikutnya adalah upaya untuk mewujudkan pemulihan secara inklusif. Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tetap menjadi agenda utama MIKTA, didukung oleh dialog yang inklusif dengan mitra eksternal.
Sementara itu, prioritas yang ketiga adalah transformasi digital. Upaya untuk mewujudkan transformasi digital dilakukan dengan membangun norma, berbagi praktik terbaik dan menempa respons dan aksi bersama secara lebih intensif.
"Sembari menangani tantangan ekonomi dan keamanan global yang belum pernah terjadi sebelumnya, MIKTA akan selalu dipandu oleh nilai-nilai bersama seperti demokrasi, penghormatan terhadap aturan internasional dan multilateralisme," kata Tri.
MIKTA mendorong kerja sama dan dialog inklusif untuk membangun masa depan bersama yang mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran global, demikian Tri Tharyat.
Baca juga: Kemlu: kekuatan menengah mampu bermanuver seperti jet tempur
Baca juga: Suharso paparkan tiga langkah MIKTA capai target SDG's di Markas PBB
"Di tengah krisis multidimensi yang tak tertandingi, kepemimpinan kami mengejar tiga prioritas," kata Tri Tharyat dalam sebuah diskusi yang digelar Komunitas Kebijakan Asing Indonesia (FPCI) secara daring, di Jakarta, Jumat.
MIKTA merupakan kelompok negara kekuatan menengah yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia.
Negara-negara anggota MIKTA memiliki keragaman secara geografis, budaya, bahasa, dan agama.
Di tengah persaingan global yang terjadi antara negara-negara kekuatan besar, Tri Tharyat menilai bahwa negara-negara kekuatan menengah seperti MIKTA memiliki peran penting dalam memastikan perdamaian dan stabilitas.
Dalam kepemimpinannya di MIKTA tahun ini, Indonesia mengusahakan tiga prioritas, antara lain upaya untuk memperkuat multilateralisme.
Indonesia, kata Tri, percaya bahwa multilateralisme merupakan cara terbaik untuk memastikan bahwa semua negara berada pada pijakan yang sama dan mencegah negara-negara kekuatan besar mengambil alih pengaruh secara global.
Prioritas berikutnya adalah upaya untuk mewujudkan pemulihan secara inklusif. Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) tetap menjadi agenda utama MIKTA, didukung oleh dialog yang inklusif dengan mitra eksternal.
Sementara itu, prioritas yang ketiga adalah transformasi digital. Upaya untuk mewujudkan transformasi digital dilakukan dengan membangun norma, berbagi praktik terbaik dan menempa respons dan aksi bersama secara lebih intensif.
"Sembari menangani tantangan ekonomi dan keamanan global yang belum pernah terjadi sebelumnya, MIKTA akan selalu dipandu oleh nilai-nilai bersama seperti demokrasi, penghormatan terhadap aturan internasional dan multilateralisme," kata Tri.
MIKTA mendorong kerja sama dan dialog inklusif untuk membangun masa depan bersama yang mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran global, demikian Tri Tharyat.
Baca juga: Kemlu: kekuatan menengah mampu bermanuver seperti jet tempur
Baca juga: Suharso paparkan tiga langkah MIKTA capai target SDG's di Markas PBB
Pewarta: Katriana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: