Durban (ANTARA News) - Para pemimpin BRICS, Rabu, mengatakan bahwa pembentukan Bank Pembangunan BRICS akan membantu negara-negara berkembang menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur, akibat tidak mencukupinya pendanaan jangka panjang dan investasi asing langsung, terutama investasi modal.

Pada Rabu pagi, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengumumkan usulan pembentukan bank pada konferensi tingkat tinggi (KTT) BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) kelima yang berlangsung di Durban, lapor Xinhua.

"Kerja sama BRICS menuju penggunaan sumber daya keuangan global yang lebih produktif dapat memberikan kontribusi positif untuk mengatasi masalah ini," kata para pemimpin BRICS dalam pernyataan bersama.

Mereka mengatakan pendanaan jangka panjang yang tidak cukup, ditambah dengan kurangnya investasi langsung asing, terutama investasi modal, "membatasi permintaan agregat global."

Pada Maret 2012, para pemimpin BRICS mengarahkan para menteri keuangan mereka untuk memeriksa kelayakan dan kelangsungan hidup pendirian bank pembangunan baru untuk memobilisasi sumber daya untuk infrastruktur dan proyek-proyek pembangunan berkelanjutan di BRICS dan ekonomi-ekonomi sedang berkembang lainnya serta negara-negara berkembang.

Bank pembangunan baru ini ditujukan melengkapi upaya-upaya lembaga keuangan multilateral dan regional yang telah ada untuk pertumbuhan dan pembangunan global, kata pernyataan itu.

"Menyusul laporan dari para menteri keuangan, kami puas bahwa pembentukan Bank Pembangunan Baru adalah memungkinkan dan layak," kata pernyataan itu.

"Kami telah sepakat untuk membentuk Bank Pembangunan Baru. Kontribusi modal awal untuk bank harus substansial dan cukup untuk bank menjadi efektif dalam pembiayaan infrastruktur."

Pada Juni 2012, para pemimpin BRICS dalam pertemuan mereka di Los Cabos, juga menugaskan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral mereka untuk mengeksplorasi pembangunan jaring pengaman keuangan melalui penciptaan Pengaturan Cadangan Kontinjensi (CRA) di antara negara-negara BRICS.

"Mereka telah menyimpulkan bahwa pembentukan pengaturan cadangan kontinjensi swakelola akan memiliki efek pencegahan yang positif, membantu negara-negara BRICS mencegah tekanan likuiditas jangka pendek, memberikan dukungan bersama dan memperkuat stabilitas keuangan.

Hal itu juga akan memberikan kontribusi untuk memperkuat jaring pengaman keuangan global dan melengkapi pengaturan internasional yang ada sebagai jalur tambahan pertahanan," kata pernyataan itu.

"Para pemimpin BRICS berpandangan bahwa pembentukan CRA dengan ukuran awal 100 miliar dolar AS adalah layak dan diinginkan, sesuai dengan kerangka hukum internal dan pengamanan yang memadai. Kami mengarahkan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral kami untuk terus bekerja menuju pendirian bank pembangunan."

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral BRICS akan berunding dan menutup perjanjian dalam kaitannya dengan Bank Pembangunan Baru dan Pengaturan Cadangan Kontinjensi.

"Kami akan meninjau kemajuan yang dibuat dalam dua inisiatif pada pertemuan berikutnya pada September 2013," kata pemimpin BRICS dalam pernyataannya. (A026)