Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan persiapan akhir menjelang gladi lapang di acara ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023, atau latihan simulasi respon darurat bencana wilayah Asia Tenggara.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis disiarkan di Jakarta, Jumat, mengatakan persiapan dilakukan dengan memastikan latihan gladi lapang atau field training exercise (FTX).

"Hal tersebut melibatkan personel Urban Search and Rescue (USAR) beberapa negara yang akan melakukan latihan teknik SAR, khususnya dalam mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan," ujar Abdul.

Bersama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan akses atau pun arena berlatih yang aman, ujar Abdul.

Baca juga: Helikopter BNPB mendarat di area terbuka karena cuaca buruk

Baca juga: Kepala BNPB: Jangan toleransi bakar lahan di Kalsel dengan perda


Kegiatan ARDEX 2023 akan berlangsung pada 1 – 4 Agustus 2023 di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini akan melibatkan peserta dari negara ASEAN dan negara-negara mitra.

Kemudian FTX akan berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, disimulasikan bersamaan dengan gladi pos komando atau command post exercise (CPX). Persiapan CPX pun terus dilakukan seperti pemutakhiran skenario atau pun injek yang digunakan dalam simulasi nanti.

"CPX ini nantinya akan melibatkan para pelaku dari tingkat lokal, nasional dan regional ASEAN, seperti USAR dan emergency medical team (EMT)," kata dia.

Pada penyelenggaraan CPX dan FTX yang berlangsung pada 3 Agustus 2023, panitia Ardex akan melakukan pralatihan kepada para pelaku. Ini bertujuan untuk memberikan gambaran mekanisme dan tujuan latihan sehingga mereka dapat memahami proses selama latihan berlangsung.

Demikian juga dengan rencana pelaksanaan gladi ruang atau table top exercise (TTX), yang akan berlangsung pada 1 Agustus 2023 nanti.

Skenario latihan akan menggunakan bencana geologi sesuai dengan rencana kontinjensi Kabupaten Bantul, yaitu bahaya gempa bumi dengan magnitudo 6,6. Episentrum berada di Kecamatan Pleret.

Ardex 2023 di Yogyakarta diselenggarakan BNPB dan AHA Centre atau ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster.

Dalam penyelenggaraan, acara dua tahunan ini akan dihadiri perwakilan negara-negara mitra yang nantinya akan bertugas sebagai pengamat, seperti dari Amerika Serikat, Australia, Korea, India, Italia, Jerman, Jepang, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok, Selandia Baru, Swiss, Timor Leste dan Uni Eropa.*

Baca juga: BNPB imbau warga NTT pastikan struktur bangunan pascagempa M 6,0

Baca juga: BNPB: Cuaca sangat kering di Jawa rawan kebakaran di permukiman