Chengdu (ANTARA) - Estafet obor Pesta Olahraga Universitas Sedunia Musim Panas (Universiade) Federasi Olahraga Universitas Internasional (FISU) ke-31 berakhir pada Rabu (26/7), namun bagi kaum muda global, obor Universiade Chengdu "Ronghuo" bukan sekadar obor sederhana dari sebuah acara besar, tetapi juga simbol semangat integrasi dan inklusivitas.

Diperlukan waktu 49 hari bagi 800 pembawa obor dari enam kota di China untuk menyelesaikan estafet obor tersebut. Saat itu, olahraga menyatukan kaum muda di seluruh dunia.

Setelah mengambil api di Turin, Italia, kota tuan rumah Pesta Olahraga Universitas Musim Panas Sedunia FISU pertama, sebuah upacara peluncuran estafet obor untuk Pesta Olahraga Universitas Musim Panas Sedunia FISU ke-31 diselenggarakan di Bandar Udara Internasional Tianfu Chengdu pada 8 Juni.
Api itu lalu dipindahkan ke Beijing pada 10 Juni untuk acara estafet obor yang melibatkan enam kota, yaitu Beijing, Harbin, Shenzhen, Chongqing, Yibin, dan kota tuan rumah Chengdu. Juara loncat indah Olimpiade Wu Minxia menjadi pembawa obor pertama di Chengdu pada 2 Juli.


Di kota-kota itu, Beijing dan Shenzhen masing-masing telah menggelar Pesta Olahraga Universitas Musim Panas Sedunia FISU pada 2001 dan 2011, sementara Harbin merupakan kota penyelenggara Pesta Olahraga Universitas Musim Dingin Sedunia ke-24 pada 2009.

"Saat sejumlah kota yang pernah menjadi tuan rumah Universiade dunia menyambut kembali obor itu, mereka memulai kampanye untuk mengejar mimpi," ujar Li Qingquan, Sekretaris Komite Partai dan Presiden Universitas Shenzhen.

Su Bingtian, peraih medali emas Olimpiade, berpartisipasi dalam kegiatan estafet obor di Shenzhen pada 20 Juni.

"Saya tampil di ajang Universiade Shenzhen pada 2011 dan telah menjalani banyak sesi latihan di lintasan itu belum lama ini," tutur pemegang rekor Asia untuk nomor lari 100 meter putra tersebut.

"Sebuah kehormatan bagi saya untuk menjadi pembawa obor dan saya ingin membantu lebih banyak sprinter muda untuk meningkatkan kemampuan mereka," imbuh Su.
Juara loncat indah Olimpiade Wu Minxia menjadi pembawa obor pertama di Chengdu pada 2 Juli. Selama estafet obor di Harbin, lima pembawa obor muda dari Institut Teknologi Harbin, yang mengembangkan lengan robotik untuk laboratorium Wentian di stasiun luar angkasa China yang mengorbit, menerima obor itu dari peraih medali emas Olimpiade Musim Dingin Han Cong.


Juara loncat indah Olimpiade Wu Minxia menjadi pembawa obor pertama di Chengdu pada 2 Juli. Selama estafet obor di Harbin, lima pembawa obor muda dari Institut Teknologi Harbin, yang mengembangkan lengan robotik untuk laboratorium Wentian di stasiun luar angkasa China yang mengorbit, menerima obor itu dari peraih medali emas Olimpiade Musim Dingin Han Cong.

"Saya ingin mewariskan obor itu dan semangat olahraga kepada generasi muda. Saya juga ingin mengajak lebih banyak mahasiswa universitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. Mereka akan mendapatkan manfaat dari olahraga dan mereka dapat menjalin pertemanan saat mengikuti kompetisi-kompetisi tersebut," kata Wu.

Banyak legenda olahraga China, seperti pebasket Yao Ming dan juara lari gawang Olimpiade Liu Xiang, telah berkompetisi di ajang Pesta Olahraga Universitas FISU.

Menurut pandangan pelaksana tugas (plt) Presiden FISU Leonz Eder, estafet obor itu menyebarkan semangat dan atmosfer Pesta Olahraga Universitas FISU ke seluruh dunia. Perwakilan muda dari banyak negara dan kawasan telah menyampaikan pesan kuat "bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi umat manusia" sebagai pembawa obor Pesta Olahraga Universitas FISU Chengdu.

Selain para atlet elite tersebut, banyak warga biasa menjadi pembawa obor dalam estafet obor Pesta Olahraga Universitas Musim Panas Sedunia FISU ke-31, masing-masing berkontribusi dalam epos yang luar biasa.
Selama estafet obor di Harbin, lima pembawa obor muda dari Institut Teknologi Harbin, yang mengembangkan lengan robotik untuk laboratorium Wentian di stasiun luar angkasa China yang mengorbit, menerima obor itu dari peraih medali emas Olimpiade Musim Dingin Han Cong


Di Yibin dan Chongqing, para pembawa obor itu merupakan perwakilan dari semua lapisan masyarakat.

"Kegiatan olahraga tidak hanya meningkatkan fleksibilitas dan koordinasi tubuh mahasiswa, tetapi juga memperkuat mereka secara mental," kata Wang Shuxin, Presiden Universitas Chongqing, kepada Xinhua.

"Estafet obor membantu para mahasiswa kami mengenal China dengan lebih baik. Mereka mulai merangkul dunia," tutur Wang.