London (ANTARA) - Presiden Republik Afrika Tengah Faustin Archange Touadera pada Jumat menyatakan bahwa hubungan negaranya dengan Rusia telah membantu negerinya untuk dapat menyelamatkan demokrasi serta menghindari perang saudara.

Tentara bayaran Rusia, termasuk banyak yang berasal dari kelompok milisi Wagner, melakukan intervensi pada 2018 untuk membantu pemerintah Afrika Tengah.

Intervensi itu untuk membantu pemerintah negara tersebut guna memadamkan perang saudara yang telah berkecamuk sejak 2012.

Duta besar Rusia untuk Republik Afrika Tengah pada Februari menyatakan saat ini ada sebanyak 1.890 "instruktur Rusia" di Afrika Tengah.

Sebuah kontingen Wagner juga telah tiba di Afrika Tengah bulan ini untuk membantu penyelenggaraan referendum konstitusional pada 30 Juli.

Sumber: Reuters

Baca juga: Putin sebut Rusia pelajari usulan perdamaian dari pemimpin Afrika

Baca juga: Putin janji pasok biji-bijian ke enam negara Afrika secara cuma-cuma