Helsinki (ANTARA) - Jumlah kelahiran hidup di Finlandia mencapai titik terendah sepanjang masa pada paruh pertama (H1) 2023, dengan hanya 21.180 bayi lahir selama periode ini, kata kantor statistik negara itu dalam sebuah rilis pers pada Kamis (27/7).

Angka tersebut 1.082 kelahiran lebih sedikit secara tahunan dan merupakan yang terendah sejak pencatatan kelahiran hidup dimulai pada tahun 1900, kata siaran pers tersebut.

Tingkat kesuburan Finlandia terus menurun sejak 2010-an, ketika mencapai 1,87.

Tahun 2020 dan 2021 menjadi pengecualian, dengan peningkatan sementara pada jumlah kelahiran hidup selama pandemi. Angkanya kembali turun pada 2022, ketika tingkat kesuburan turun menjadi 1,32.
Sejumlah ibu melakukan pawai bersama anaknya dengan mengenakan kostum warna-warni dalam sebuah perayaan tradisional di Finlandia. Jumlah kelahiran hidup di Finlandia mencapai titik terendah sepanjang masa pada paruh pertama (H1) 2023, dengan hanya 21.180 bayi lahir selama periode ini. (Xinhua)

"Penurunan terus berlanjut tahun ini, dengan total tingkat kesuburan awal selama 12 bulan terakhir (dari Juli 2022 hingga Juni 2023) hanya 1,28. Angka tersebut merupakan rekor terendah," kata Joonas Toivola, kepala aktuaris di Statistics Finland, dalam rilis pers tersebut

Terlepas dari tren penurunan ini, populasi Finlandia meningkat 14.112 orang antara Januari hingga Juni 2023, sebagian besar didorong oleh imigrasi.

Selama periode ini, 28.345 orang tiba di Finlandia dari negara lain, sementara 5.596 orang meninggalkan Finlandia untuk menetap di negara lain. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka itu membalikkan tren negatif pada 2022.

Sebagian besar imigran berasal dari Ukraina, Rusia, Filipina, dan India. Dengan populasi 7.849 orang, atau 28 persen, warga Ukraina menjadi kelompok terbesar di antara para imigran.
Seorang ibu membawa anaknya dengan seluncur salju pada sebuah permukiman di finlandia. Tingkat kesuburan Finlandia terus menurun sejak 2010-an, ketika mencapai angka 1,87. (Xinhua)