Jakarta (ANTARA) -
Persija Jakarta mencoba untuk mengembangkan bisnis media digitalnya dengan menggandeng perusahaan digital asal Singapura, Virtualness.

Dengan kerja sama tersebut, Persija berharap dapat memaksimalkan keterlibatan serta pemasukan dari para penggemarnya, terutama yang berusia muda dan lebih familiar dengan teknologi serta konten modern.

"Pada malam ini dilakukan suatu pengikatan kerja sama dengan Virtualness, yang merupakan perusahaan berkedudukan di Singapura, untuk membantu kita mengembangkan digital business kita, yang insya Allah bisa mengangkat kita ke level yang lebih tinggi untuk media digital kita," kata Direktur Utama Persija Ambono, pada konferensi pers kerja sama tersebut di Persija Store, Jakarta, Kamis malam.

Dengan kerja sama ini, maka Virtualness memiliki hak Web3 eksklusif untuk memproduksi barang-barang digital Persija, yang dapat dimiliki oleh para penggemar.

Baca juga: Persija resmi memperkenalkan Oliver Bias sebagai rekrutan terakhir

Pihak Virtualness menyambut hangat kerja sama ini, yang menurut mereka bertujuan untuk memberikan pengalaman baru kepada para penggemar Persija.

"Kami dengan senang hati mengumumkan kemitraan dengan Persija. Seperti kita tahu Persija adalah salah satu klub terbesar, dan para penggemarnya seharusnya menjadi pusat dari apa yang dilakukan klub. Kami ingin memberi pengalaman baru kepada para penggemar, khususnya dengan berbagai benda koleksi, yang bisa disimpan, atau mungkin digunakan untuk mendapatkan diskon, dan semacamnya," ucap salah satu pendiri Virtualness, Saurabh Doshi.

"Persija adalah salah satu klub sepak bola terbaik di Indonesia dan Virtualness ingin memberikan yang terbaik, karena melihat Persija memiliki kesungguhan dan kepedulian yang besar terhadap para penggemarnya," imbuh Saurabh.

Persija pada musim lalu sudah mencoba mengembangkan bisnis NFT (Non Fungible Token), atau token kriptografi yang menggunakan teknologi blockchain. Namun keinginan para penggemar untuk membeli NFT Persija diketahui masih belum sesuai harapan.

"Tahun lalu kami kerja sama dengan media lain, namun kurang berkembang. Untuk yang saat ini mestinya bisa jauh lebih berkembang, karena spektrum kerja samanya bukan hanya jual NFT, tapi beliau bermain di Web3 yang ingin kami kembangkan," kata Ambono.