Trenggalek, Jatim (ANTARA) -
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur meningkat dibanding sebelum pandemi COVID-19 merebak, yakni dari sebelumnya di
kisaran 2-3 persen kini naik menjadi 4,59 persen.
"Pasca pandemiCOVID-19 tingkat pengangguran terbuka kita meningkat, sebelumnya ada di kisaran dua koma, tiga koma, sekarang angkanya 4,59 persen,” kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Trenggalek, Kamis.

Peningkatan pengangguran terbuka itu, lanjut dia, jika dilihat berdasarkan survei Badan Pusat Statistik bukan berarti mereka menyerah atau putus asa dalam mencari pekerjaan.

Tetapi karena ada yang menunggu kesempatan kerja maupun mempersiapkan usaha. Indikasi itu dilihat dari peningkatan sektor informal sebanyak 12 persen.

"Ini juga didukung data bahwa pekerja di sektor formal menurun dan yang bekerja di sektor informal itu meningkat. Jadi kalau dulu yang bekerja di sektor informal itu hanya sekitar 65 persen sekarang angkanya di 77 persen," katanya.

Dan untuk menekan laju pertumbuhan TPT itu, Bupati Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin ini menyebut telah melakukan sejumlah langkah.

Di antaranya adalah melakukan pelatihan-pelatihan kerja melalui balai latihan kerja hingga pembukaan lowongan pekerjaan dengan menggandeng perusahaan-perusahaan lokal hingga luar daerah, seperti kegiatan bazaar bursa kerja (job fair) yang dihelat di GOR Gajah Putih Trenggalek selama dua hari (26-27 Juli 2023).

Dalam kegiatan itu ada lebih dari 4 ribu lowongan pekerjaan dari 25 perusahaan yang dibuka untuk umum.

Langkah itu dilakukan untuk meredam laju TPT sehingga diharapkan masyarakat dapat mengoptimalkan kesempatan dalam rangka memaksimalkan penyerapan tenaga kerja di kegiatan job fair itu.

Baca juga: Tingkat pengangguran di DKI Jakarta turun 0,43 persen
Baca juga: Pemkot Medan tekan pengangguran terbuka menjadi 8,89 persen
Baca juga: Disnaker: Angka pengangguran di Jayapura turun karena adanya tiga DOB