Kadin sebut percepatan PSN dorong pemerataan ekonomi RI
27 Juli 2023 13:06 WIB
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Shinta Kamdani saat menyampaikan keynote speech dalam Conference on National Strategic Projects di Jakarta, Kamis (27/7/2023). ANTARA/Bayu Saputra
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta Kamdani menilai percepatan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) penting guna mendorong pemerataan ekonomi di Indonesia.
"Inilah pentingnya percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional yang tujuan utamanya untuk pemerataan pembangunan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan juga pembangunan daerah," katanya dalam Conference on National Strategic Projects Hari Ke-2 di Jakarta, Kamis.
Shinta memaparkan ketimpangan ekonomi di berbagai wilayah dapat tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 yang menyebut masing-masing 56,48 persen dan 22,04 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproduksi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sementara, PDB gabungan Maluku dan Papua masih kurang dari 10 persen dari Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Lebih lanjut, Shinta juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Tak hanya pembangunan infrastruktur, menurutnya, aspek SDM juga merupakan aspek yang cukup krusial serta tengah menjadi program yang diprioritaskan oleh Kadin saat ini.
"Kalau kita lihat memang ini menjadi program prioritas kami, juga bagaimana kita bisa mengembangkan talenta-talenta dengan menyediakan pelatihan dan pendidikan. Karena pada akhirnya, proyek PSN ini juga membutuhkan tenaga tenaga capable," ujarnya.
Di tengah kondisi perekonomian global saat ini yang mana dipenuhi peningkatan inflasi negara lain dan tekanan pada sektor perbankan, Shinta menilai masih banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia ke depannya.
Ia memproyeksikan adanya penurunan aktivitas ekonomi global di sisa tahun ini dibandingkan tahun 2022 sebelumnya.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha menjadi kunci strategi untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Melalui peran Kadin sebagai wadah bagi para pelaku usaha untuk berkomunikasi dengan pemerintah, Shinta berharap kerja sama antarkedua belah pihak semakin erat, khususnya dalam proyek penyelesaian PSN tersebut.
"Melalui advokasi yang kuat, Kadin dapat melakukan pemenuhan kebutuhan dan aspirasi melalui juga kegiatan proyek strategis nasional. Jadi, kita selalu mengedepankan yang namanya public-private partnership, karena kami percaya pemerintah juga tidak bisa berdiri sendiri. Dunia usaha juga tidak bisa sendiri, kita harus bersama-sama berkolaborasi," pungkasnya.
Baca juga: Menko Airlangga: Proyek strategis nasional jadi penggerak ekonomi RI
Baca juga: Airlangga nilai PSN perlu didukung kualitas SDM yang berdaya saing
Baca juga: Hingga Juli 2023, Kementerian PUPR rampungkan 87 PSN
"Inilah pentingnya percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional yang tujuan utamanya untuk pemerataan pembangunan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan juga pembangunan daerah," katanya dalam Conference on National Strategic Projects Hari Ke-2 di Jakarta, Kamis.
Shinta memaparkan ketimpangan ekonomi di berbagai wilayah dapat tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 yang menyebut masing-masing 56,48 persen dan 22,04 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproduksi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Sementara, PDB gabungan Maluku dan Papua masih kurang dari 10 persen dari Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.
Lebih lanjut, Shinta juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Tak hanya pembangunan infrastruktur, menurutnya, aspek SDM juga merupakan aspek yang cukup krusial serta tengah menjadi program yang diprioritaskan oleh Kadin saat ini.
"Kalau kita lihat memang ini menjadi program prioritas kami, juga bagaimana kita bisa mengembangkan talenta-talenta dengan menyediakan pelatihan dan pendidikan. Karena pada akhirnya, proyek PSN ini juga membutuhkan tenaga tenaga capable," ujarnya.
Di tengah kondisi perekonomian global saat ini yang mana dipenuhi peningkatan inflasi negara lain dan tekanan pada sektor perbankan, Shinta menilai masih banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia ke depannya.
Ia memproyeksikan adanya penurunan aktivitas ekonomi global di sisa tahun ini dibandingkan tahun 2022 sebelumnya.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha menjadi kunci strategi untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Melalui peran Kadin sebagai wadah bagi para pelaku usaha untuk berkomunikasi dengan pemerintah, Shinta berharap kerja sama antarkedua belah pihak semakin erat, khususnya dalam proyek penyelesaian PSN tersebut.
"Melalui advokasi yang kuat, Kadin dapat melakukan pemenuhan kebutuhan dan aspirasi melalui juga kegiatan proyek strategis nasional. Jadi, kita selalu mengedepankan yang namanya public-private partnership, karena kami percaya pemerintah juga tidak bisa berdiri sendiri. Dunia usaha juga tidak bisa sendiri, kita harus bersama-sama berkolaborasi," pungkasnya.
Baca juga: Menko Airlangga: Proyek strategis nasional jadi penggerak ekonomi RI
Baca juga: Airlangga nilai PSN perlu didukung kualitas SDM yang berdaya saing
Baca juga: Hingga Juli 2023, Kementerian PUPR rampungkan 87 PSN
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: