Akademisi: Dokter Spesialis KKLP ujung tombak kesehatan primer
27 Juli 2023 12:40 WIB
Dokter memeriksa kondisi kesehatan balita di Posko Kesehatan dan Rumah Singgah Kedap Asap di Pekanbaru, Riau, Rabu (18/9/2019). Sejumlah keluarga membawa anak-anaknya ke Rumah Singgah Kedap Asap untuk mendapatkan udara bersih sekaligus memeriksakan kondisi kesehatan yang mulai menurun akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Jakarta (ANTARA) - Dosen Universitas Pelita Harapan (UPH) menyatakan dokter spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (KKLP) merupakan ujung tombak kualitas layanan kesehatan primer karena memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan komprehensif guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Dokter spesialis KKLP masih kurang dikenal di kalangan masyarakat umum. Banyak yang mengira bahwa dokter spesialis KKLP memiliki peran yang mirip dengan dokter umum,” kata dosen Fakultas Kedokteran UPH Dr. dr. Maria Selvester Thadeus di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan dokter Spesialis KKLP berbeda dengan dokter umum karena merupakan bagian dari pelayanan kesehatan primer bagi pasien yang bertanggung jawab dalam memberikan pembinaan berkelanjutan serta memberikan diagnosa medis dan penanganannya.
Selain itu, dokter spesialis KKLP juga memberi dukungan, serta mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosa, pengobatan, sekaligus pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan perubahan perilaku kepada pasien.
Meski spesialis KKLP jarang diketahui masyarakat, kata dia, namun negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, bahkan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina sudah memiliki program spesialisasi serupa yang dikenal dengan Dokter Keluarga atau General Practice Specialist.
Ia menjelaskan KKLP di Indonesia sendiri sudah berdiri sejak 50 tahun yang lalu dengan nama Dokter Layanan Primer (DLP) namun pada 2021 Kemenkes melakukan transformasi layanan primer.
Ia menuturkan spesialisasi itu akan menjadi satu-satunya spesialis yang bekerja pada layanan primer yaitu tingkat pertama (first contact) pelayanan kesehatan dari tenaga medis kepada pasien dan berfungsi sebagai fondasi sistem perawatan kesehatan yang komprehensif.
“Layanan primer adalah ujung tombak pelayanan kesehatan sehingga keberadaannya harus diperkuat,” ujarnya.
Sementara itu, UPH merupakan salah satu universitas swasta pertama yang menghadirkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) KKLP ini dengan beberapa persyaratan pendaftaran.
Ia mengatakan lulusan spesialis KKLP memiliki beragam peluang karier yang tidak hanya terbatas pada layanan primer seperti praktik mandiri, klinik pratama, dan puskesmas namun juga dapat bekerja di rumah sakit misalnya dalam layanan medical checkup dan homecare.
Selain menjadi dokter pelayanan, spesialis KKLP juga memiliki kesempatan untuk menempati posisi manajerial seperti kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan sejenisnya.
Spesialisasi ini pun tergabung dalam perhimpunan sedunia yaitu World Organization of National Colleges, Academies, and Academic Associations of Family Doctors (WONCA) termasuk Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI). Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan saat ini pihaknya sedang berupaya melakukan transformasi kesehatan yakni salah satu yang paling dipercepat transformasi pelayanan primer.
“Ke depan, pelayanan kesehatan primer akan melayani semua umur, mulai dari bayi hingga lansia. Dengan begitu, upaya pencegahan dilakukan terhadap semua umur penduduk Indonesia,” katanya.
Baca juga: IDI Usul Pelayanan Dokter Keluarga Mulai Diterapkan di Perkotaan
Baca juga: Kemenkes buka pendaftaran PPDS-Subspesialis dan KKLP periode II 2023
Baca juga: Menkes: Dokter keluarga berperan dalam deteksi dini kanker payudara
Baca juga: Kemenkes: Putra daerah menjadi prioritas PPDS-Subspesialis dan KKLP
“Dokter spesialis KKLP masih kurang dikenal di kalangan masyarakat umum. Banyak yang mengira bahwa dokter spesialis KKLP memiliki peran yang mirip dengan dokter umum,” kata dosen Fakultas Kedokteran UPH Dr. dr. Maria Selvester Thadeus di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan dokter Spesialis KKLP berbeda dengan dokter umum karena merupakan bagian dari pelayanan kesehatan primer bagi pasien yang bertanggung jawab dalam memberikan pembinaan berkelanjutan serta memberikan diagnosa medis dan penanganannya.
Selain itu, dokter spesialis KKLP juga memberi dukungan, serta mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosa, pengobatan, sekaligus pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan perubahan perilaku kepada pasien.
Meski spesialis KKLP jarang diketahui masyarakat, kata dia, namun negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, bahkan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina sudah memiliki program spesialisasi serupa yang dikenal dengan Dokter Keluarga atau General Practice Specialist.
Ia menjelaskan KKLP di Indonesia sendiri sudah berdiri sejak 50 tahun yang lalu dengan nama Dokter Layanan Primer (DLP) namun pada 2021 Kemenkes melakukan transformasi layanan primer.
Ia menuturkan spesialisasi itu akan menjadi satu-satunya spesialis yang bekerja pada layanan primer yaitu tingkat pertama (first contact) pelayanan kesehatan dari tenaga medis kepada pasien dan berfungsi sebagai fondasi sistem perawatan kesehatan yang komprehensif.
“Layanan primer adalah ujung tombak pelayanan kesehatan sehingga keberadaannya harus diperkuat,” ujarnya.
Sementara itu, UPH merupakan salah satu universitas swasta pertama yang menghadirkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) KKLP ini dengan beberapa persyaratan pendaftaran.
Ia mengatakan lulusan spesialis KKLP memiliki beragam peluang karier yang tidak hanya terbatas pada layanan primer seperti praktik mandiri, klinik pratama, dan puskesmas namun juga dapat bekerja di rumah sakit misalnya dalam layanan medical checkup dan homecare.
Selain menjadi dokter pelayanan, spesialis KKLP juga memiliki kesempatan untuk menempati posisi manajerial seperti kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan sejenisnya.
Spesialisasi ini pun tergabung dalam perhimpunan sedunia yaitu World Organization of National Colleges, Academies, and Academic Associations of Family Doctors (WONCA) termasuk Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI). Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan saat ini pihaknya sedang berupaya melakukan transformasi kesehatan yakni salah satu yang paling dipercepat transformasi pelayanan primer.
“Ke depan, pelayanan kesehatan primer akan melayani semua umur, mulai dari bayi hingga lansia. Dengan begitu, upaya pencegahan dilakukan terhadap semua umur penduduk Indonesia,” katanya.
Baca juga: IDI Usul Pelayanan Dokter Keluarga Mulai Diterapkan di Perkotaan
Baca juga: Kemenkes buka pendaftaran PPDS-Subspesialis dan KKLP periode II 2023
Baca juga: Menkes: Dokter keluarga berperan dalam deteksi dini kanker payudara
Baca juga: Kemenkes: Putra daerah menjadi prioritas PPDS-Subspesialis dan KKLP
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: