Pontianak (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR Mohammad Jafar Hafsah mengimbau pemerintah daerah untuk mendukung produksi pangan dalam negeri dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi petani.

"Agar tidak impor, tingkatkan produksi dalam negeri," katanya kepada wartawan di Pontianak, Selasa.

Menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR itu, agar tidak melakukan impor bahan pangan, pemerintah daerah dapat mendukung produksi pangan dalam negeri dengan mendukung para petaninya, seperti memberikan subsidi, memberikan kredit, dan jangan hanya mengurusi perusahaan swasta saja.

Pemerintah daerah perlu didesak melakukan itu dengan membuat kontrak politik menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Jangan hanya perusahaan saja yang diberikan. Jangan ngomong kenceng-kenceng, tetapi setelah terpilih tidak dilaksanakan," katanya lagi.

Jafar Hafsah berkunjung ke Kalbar guna melakukan pertemuan dengan perguruan tinggi setempat membahas persoalan ketahanan pangan dan perbatasan.

Terkait dengan ketahanan pangan, dia menjelaskan akhir-akhir ini Indonesia sedang dihadapkan pada persoalan kelangkaan sejumlah bahan pangan, seperti daging, bawang merah, bawang putih, dan cabai.

Menurut dia, pelaku ekonomi Indonesia adalah masyarakat, rakyat, dan pemangku kepentingan. Masalah pangan sesuai dengan permintaan dan penawaran.

Ia menegaskan bahwa Indonesia memproduksi sesuai dengan permintaan, sementara Indonesia sendiri merupakan negara yang besar dengan jumlah penduduk yang besar sehingga kebutuhannya pun menjadi besar pula.

Oleh karena itu, pengaturannya harus dengan "high" manajemen, pelakunya harus serius, dan dari pihak pemerintah, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan harus bekerja keras agar produksi dalam negeri tetap berjalan dan tidak perlu impor.

(N005/D007)