Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong masyarakat bercocok tanam, untuk memperkuat ketahanan pangan desa.

"Langkah dalam percepatan penyelenggaraan program ketahanan pangan dapat dimulai dari masyarakat desa untuk mendukung ketersediaan pangan mandiri," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bangka Tengah Wahyu Nurrakhman di Koba, Rabu.

Dalam rapat koordinasi dan konsolidasi bersama kepala desa/lurah se-Kabupaten Bangka Tengah itu, Wahyu mengatakan bahwa berbagai pihak harus bersinergi dalam membangun ketahanan pangan daerah.

"Kita berharap masyarakat di desa juga turut bergerak untuk bertanam, sehingga ada nilai pemanfaatan lahan sebagai langkah untuk mendukung ketersediaan pangan," ujarnya.

Ia berharap seluruh kepala desa dan lurah memiliki satu visi dalam pembangunan ketahanan pangan daerah.

"Rapat koordinasi ini juga untuk mengkoordinasikan prioritas kegiatan pembangunan ketahanan pangan yang ada di Kabupaten Bangka Tengah dengan mengacu pada program pemerintah pusat," katanya.

Menurut dia, rapat koordinasi tersebut untuk menyamakan persepsi dalam melaksanakan pembangunan di sektor pertanian di desa masing-masing.

"Dengan demikian, apa yang menjadi program pemerintah pusat dapat diselaraskan dengan program di daerah," ujarnya.

Wahyu juga mengatakan, bahwa ada tiga pilar ketahanan pangan yang menjadi prioritaskan dalam melaksanakannya di daerah.

"Tiga pilar itu adalah ketersediaan pangan, keterjangkauan harga dan pemanfaatan bahan pangan lokal," ujarnya.

Ia mengharapkan peran desa dapat memahami langkah kebijakan yang akan diambil dalam mempersiapkan program pembangunan ketahanan pangan.

"Apalagi ketergantungan dengan luar daerah masih tinggi terhadap ketersediaan pangan daerah, maka produksi pangan lokal harus ditingkatkan untuk kekuatan pangan masyarakat," ujarnya.