Turki pamerkan ragam alutsista buatan dalam negeri di IDEF 2023
26 Juli 2023 19:11 WIB
Turkish Aerospace Industries memamerkan pesawat latihan buatan dalam negerinya Hürkus dalam pameran International Defense Industry Fair (IDEF) Ke-16 di Istanbul, Turki, pada 25 Juli 2023 sampai dengan 28 Juli 2023. ANTARA/Genta Tenri Mawangi.
Istanbul (ANTARA) - Industri pertahanan Turki memamerkan ragam alutsista(alat utama sistem pertahanan) buatan dalam negerinya mulai dari pesawat angkut, helikopter, pesawat latihan, pesawat nirawak, sistem radar, persenjataan, kendaraan tempur, dan peralatan militer lainnya dalam International Defense Industry Fair (IDEF) di Istanbul, Turki.
Pameran itu yang digelar setiap dua tahun sekali di Turki berlangsung selama empat hari yaitu pada 25–28 Juli 2023 di Tüyap Fair Convention and Congress Center di Istanbul.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dalam rekaman video sambutannya yang diakses di lokasi pameran, Rabu, menyampaikan pameran itu merupakan wujud keberhasilan Turki membangun kemandirian dalam industri pertahanan.
“Hampir semua kebutuhan darat, udara, dan laut, dapat kami penuhi,” kata Presiden Turki dalam sambutannya saat acara pembukaan IDEF 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Erdoğan juga menyebut Turki saat ini juga menjadi salah satu negara utama pengekspor alutsista terutama untuk negara-negara di Asia dan Afrika.
Dia lanjut menyebut awal 2023 ekspor alutsista Turki mencapai 2,378 miliar dolar AS. Targetnya sampai akhir 2023, ekspor alutsista diharapkan dapat menembus angka 6 miliar dolar AS.
Presiden Turki menegaskan negaranya tidak hanya menjual alutsista ke luar negeri, tetapi juga bersedia untuk kerja sama pengembangan dan pembuatan alutsista jangka panjang dengan negara lain.
“Kami tidak hanya menjual produk tetapi juga mengembangkan proyek bersama jangka panjang. Kami senang ilmu dan pengalaman kami di industri ini dapat dimanfaatkan oleh teman-teman dari negara lain,” kata Erdoğan.
Dalam pameran IDEF 2023, perusahaan alutsista Turki, Turkish Aerospace Industries memamerkan ragam alutsista buatan dalam negerinya (indigenous projects), di antaranya pesawat nirawak berjenis medium altitude long endurance, ANKA, yang telah dipesan beberapa negara, termasuk di antaranya Tunisia, Kazakhstan, Angola, Malaysia, Kyrgyzstan, Chad, dan proses negosiasi dengan Indonesia.
Dari perusahaan yang sama, ada juga pesawat latihan buatan dalam negeri Hürkus dan Hürjet, kemudian pesawat tempur KAAN, helikopter multifungsi T625 Gökbey dan T925.
Di booth Turki Aerospace, mereka juga memamerkan teknologi tempat pembuatan dan pengujian satelit, dan beberapa miniatur satelit buatan dalam negeri.
Kemudian, perusahaan lainnya Rocketsan juga memamerkan alutsista buatan dalam negerinya, di antaranya anti-tank missile system UMTAS-GM, yang untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik.
Sistem anti-tank missile jarak jauh itu dapat digunakan untuk pertahanan darat, laut, dan udara.
Dari Rocketsan, ada juga sistem pertahanan udara close-in air defense system (CIADS) yang diberi nama Levent. Senjata terbaru buatan Rocketsan itu mampu menembakkan missile sambil berputar 360 derajat.
Perusahaan Turki lainnya, Aselsan juga memamerkan alutsista buatan dalam negeri, di antaranya kapal perang nirawak, Marlin Unmanned Surface Vehicle,
Marlin-ASV Autonomous Surface Vehicle, kemudian ada juga Albatros-S Swarm dan Albatros Kamikaze.
Pameran alutsista IDEF 2023 diikuti kurang lebih 1.000 perusahaan bidang pertahanan dan keamanan dari dalam dan luar negeri, dan dihadiri oleh lebih dari 400 delegasi dari berbagai negara. Setidaknya ada lebih dari 10 perusahaan pertahanan asal Indonesia turut berpartisipasi dalam IDEF 2023, di antaranya DEFEND ID, PT PAL, PT Pindad, Len, Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Flyon Aeron Indonesia, PT Batanghari Sukses Makmur, PT Indonesian Defense and Security Technologies, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Ridho Agung Mitra Abadi, PT Sentra Surya Ekajaya, dan PT Teknik Tadakara Sumberkarya.
Baca juga: Turki cari mitra kembangkan alutsista di Indonesia
Baca juga: Produsen alat pertahanan Turki ingin investasi di Indonesia
Baca juga: Indonesia-Turki kerja sama bikin tank
Pameran itu yang digelar setiap dua tahun sekali di Turki berlangsung selama empat hari yaitu pada 25–28 Juli 2023 di Tüyap Fair Convention and Congress Center di Istanbul.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dalam rekaman video sambutannya yang diakses di lokasi pameran, Rabu, menyampaikan pameran itu merupakan wujud keberhasilan Turki membangun kemandirian dalam industri pertahanan.
“Hampir semua kebutuhan darat, udara, dan laut, dapat kami penuhi,” kata Presiden Turki dalam sambutannya saat acara pembukaan IDEF 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Erdoğan juga menyebut Turki saat ini juga menjadi salah satu negara utama pengekspor alutsista terutama untuk negara-negara di Asia dan Afrika.
Dia lanjut menyebut awal 2023 ekspor alutsista Turki mencapai 2,378 miliar dolar AS. Targetnya sampai akhir 2023, ekspor alutsista diharapkan dapat menembus angka 6 miliar dolar AS.
Presiden Turki menegaskan negaranya tidak hanya menjual alutsista ke luar negeri, tetapi juga bersedia untuk kerja sama pengembangan dan pembuatan alutsista jangka panjang dengan negara lain.
“Kami tidak hanya menjual produk tetapi juga mengembangkan proyek bersama jangka panjang. Kami senang ilmu dan pengalaman kami di industri ini dapat dimanfaatkan oleh teman-teman dari negara lain,” kata Erdoğan.
Dalam pameran IDEF 2023, perusahaan alutsista Turki, Turkish Aerospace Industries memamerkan ragam alutsista buatan dalam negerinya (indigenous projects), di antaranya pesawat nirawak berjenis medium altitude long endurance, ANKA, yang telah dipesan beberapa negara, termasuk di antaranya Tunisia, Kazakhstan, Angola, Malaysia, Kyrgyzstan, Chad, dan proses negosiasi dengan Indonesia.
Dari perusahaan yang sama, ada juga pesawat latihan buatan dalam negeri Hürkus dan Hürjet, kemudian pesawat tempur KAAN, helikopter multifungsi T625 Gökbey dan T925.
Di booth Turki Aerospace, mereka juga memamerkan teknologi tempat pembuatan dan pengujian satelit, dan beberapa miniatur satelit buatan dalam negeri.
Kemudian, perusahaan lainnya Rocketsan juga memamerkan alutsista buatan dalam negerinya, di antaranya anti-tank missile system UMTAS-GM, yang untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik.
Sistem anti-tank missile jarak jauh itu dapat digunakan untuk pertahanan darat, laut, dan udara.
Dari Rocketsan, ada juga sistem pertahanan udara close-in air defense system (CIADS) yang diberi nama Levent. Senjata terbaru buatan Rocketsan itu mampu menembakkan missile sambil berputar 360 derajat.
Perusahaan Turki lainnya, Aselsan juga memamerkan alutsista buatan dalam negeri, di antaranya kapal perang nirawak, Marlin Unmanned Surface Vehicle,
Marlin-ASV Autonomous Surface Vehicle, kemudian ada juga Albatros-S Swarm dan Albatros Kamikaze.
Pameran alutsista IDEF 2023 diikuti kurang lebih 1.000 perusahaan bidang pertahanan dan keamanan dari dalam dan luar negeri, dan dihadiri oleh lebih dari 400 delegasi dari berbagai negara. Setidaknya ada lebih dari 10 perusahaan pertahanan asal Indonesia turut berpartisipasi dalam IDEF 2023, di antaranya DEFEND ID, PT PAL, PT Pindad, Len, Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Flyon Aeron Indonesia, PT Batanghari Sukses Makmur, PT Indonesian Defense and Security Technologies, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Ridho Agung Mitra Abadi, PT Sentra Surya Ekajaya, dan PT Teknik Tadakara Sumberkarya.
Baca juga: Turki cari mitra kembangkan alutsista di Indonesia
Baca juga: Produsen alat pertahanan Turki ingin investasi di Indonesia
Baca juga: Indonesia-Turki kerja sama bikin tank
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: