Museum dan Cagar Budaya simpan artefak sejarah dari Belanda
26 Juli 2023 18:24 WIB
Menteri Muda urusan Kebudayaan dan Media Belanda Gunay Uslu (kiri) dan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid (kanan) saat Penandatanganan serah terima 472 koleksi benda bersejarah yang akan direpatriasi dari Belanda pada 10 Juli 2023 di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda.
Jakarta (ANTARA) - Museum dan Cagar Budaya (MCB) dipilih sebagai tempat penyimpanan sementara ratusan artefak milik Indonesia dari Belanda yang sebelumnya sempat disimpan oleh pihak mereka.
Melalui siaran pers yang diterima Rabu, sebanyak 472 koleksi benda bersejarah atau artefak tersebut diserahkan secara langsung dari Belanda oleh perwakilan Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada 10 Juli 2023 lalu. Koleksi tersebut mencakup karya seni Bali Pita Maha, patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, dan keris Puputan Klungkung.
Proses pengembalian artefak dilakukan dengan melibatkan penandatanganan dokumen pengaturan teknis dan pengalihan hak oleh Menteri Muda urusan Kebudayaan dan Media Belanda Gunay Uslu kepada pihak Indonesia.
“Tim MCB akan melakukan inventarisasi dan dokumentasi lengkap serta merencanakan ruang khusus yang memenuhi standar perawatan dan penyimpanan artefak,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra.
Baca juga: Sejarawan : Pemerintah Jokowi pulangkan ratusan artefak dari Belanda
Ia juga menjelaskan bahwa para ahli konservasi dan restorasi juga akan terlibat dalam proses perawatan, memastikan artefak tetap dalam kondisi yang baik, dan keamanan koleksi tersebut terjaga melalui sistem pengawasan ketat, termasuk dalam proses pengepakan dan pengirimannya.
Meski demikian, Mahendra mengatakan penyimpanan benda-benda tersebut di MCB hanya sementara hingga proses registrasi selesai dilakukan. Ia juga menyampaikan bahwa pameran koleksi repatriasi akan berlangsung bersamaan dengan peluncuran resmi MCB tahun ini.
Baca juga: Pameran artefak tampilkan tapak kaki hingga batu dinding Ka'bah
Melalui langkah-langkah tersebut, Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam memelihara warisan budaya dan memperkuat identitas budaya Indonesia. Pihak MCB akan bekerja sama dengan ahli, kurator, komunitas museum, dan cagar budaya nasional untuk menciptakan produk pengetahuan yang dapat diakses oleh semua orang.
“Museum dan Cagar Budaya Indonesia menjadi pusat untuk memajukan pelestarian warisan budaya serta mendorong kolaborasi masyarakat dalam menjaga dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki negara ini,” kata Mahendra.
Saat ini, MCB bertugas untuk memastikan standardisasi dalam pelestarian koleksi sejarah, pelayanan publik, dan penggunaan museum dan warisan budaya dalam keadaan baik. Melalui kolaborasi dan kreativitas, MCB berharap dapat membangun masa depan yang merayakan keberagaman, kreativitas, dan kekayaan Indonesia, salah satunya melalui koleksi artefak dari Belanda yang saat ini sedang dijaga ketat.
Baca juga: Akademisi sarankan harta karun Lombok disimpan di Museum Jakarta
Melalui siaran pers yang diterima Rabu, sebanyak 472 koleksi benda bersejarah atau artefak tersebut diserahkan secara langsung dari Belanda oleh perwakilan Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada 10 Juli 2023 lalu. Koleksi tersebut mencakup karya seni Bali Pita Maha, patung Singasari, pusaka kerajaan Lombok, dan keris Puputan Klungkung.
Proses pengembalian artefak dilakukan dengan melibatkan penandatanganan dokumen pengaturan teknis dan pengalihan hak oleh Menteri Muda urusan Kebudayaan dan Media Belanda Gunay Uslu kepada pihak Indonesia.
“Tim MCB akan melakukan inventarisasi dan dokumentasi lengkap serta merencanakan ruang khusus yang memenuhi standar perawatan dan penyimpanan artefak,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Museum dan Cagar Budaya Ahmad Mahendra.
Baca juga: Sejarawan : Pemerintah Jokowi pulangkan ratusan artefak dari Belanda
Ia juga menjelaskan bahwa para ahli konservasi dan restorasi juga akan terlibat dalam proses perawatan, memastikan artefak tetap dalam kondisi yang baik, dan keamanan koleksi tersebut terjaga melalui sistem pengawasan ketat, termasuk dalam proses pengepakan dan pengirimannya.
Meski demikian, Mahendra mengatakan penyimpanan benda-benda tersebut di MCB hanya sementara hingga proses registrasi selesai dilakukan. Ia juga menyampaikan bahwa pameran koleksi repatriasi akan berlangsung bersamaan dengan peluncuran resmi MCB tahun ini.
Baca juga: Pameran artefak tampilkan tapak kaki hingga batu dinding Ka'bah
Melalui langkah-langkah tersebut, Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam memelihara warisan budaya dan memperkuat identitas budaya Indonesia. Pihak MCB akan bekerja sama dengan ahli, kurator, komunitas museum, dan cagar budaya nasional untuk menciptakan produk pengetahuan yang dapat diakses oleh semua orang.
“Museum dan Cagar Budaya Indonesia menjadi pusat untuk memajukan pelestarian warisan budaya serta mendorong kolaborasi masyarakat dalam menjaga dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki negara ini,” kata Mahendra.
Saat ini, MCB bertugas untuk memastikan standardisasi dalam pelestarian koleksi sejarah, pelayanan publik, dan penggunaan museum dan warisan budaya dalam keadaan baik. Melalui kolaborasi dan kreativitas, MCB berharap dapat membangun masa depan yang merayakan keberagaman, kreativitas, dan kekayaan Indonesia, salah satunya melalui koleksi artefak dari Belanda yang saat ini sedang dijaga ketat.
Baca juga: Akademisi sarankan harta karun Lombok disimpan di Museum Jakarta
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
Tags: