Makassar (ANTARA) - Tanaman mangrove yang ditanam Subholding PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, tumbuh dengan baik sekitar 90 persen.

"Penanaman mangrove yang dilakukan SPJM bagian dari Pelindo Group bersama berbagai komunitas pada Mei lalu di lokasi Pantai Pokko, Takalar, Alhamdulillah, tumbuh dengan baik sekitar 90 persen," kata Sekretaris Perusahaan SPJM Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan aksi penanaman mangrove tersebut diinisiasi oleh beberapa komunitas yang peduli dan bersedia untuk berperan aktif menjaga bumi ini disambut baik oleh SPJM.

Aksi penanaman mangrove itu dilakukan 21 Mei 2023, SPJM bersama beberapa komunitas menanam mangrove yang dilakukan secara bersama-sama di Pantai Pokko.

Baca juga: Basarnas Sulsel tanam 501 bibit pohon mangrove cegah abrasi

Baca juga: Gubernur Sulsel bersama pelajar tanam 35.300 batang mangrove


"Secara bersama-sama, SPJM menanam bibit mangrove dan berbaur dengan Komunitas Pendaki Gunung Indonesia Raya Makassar, Sahabat Gunung 90, dan komunitas lainnya untuk menggelar penanaman mangrove," katanya.

Selanjutnya, setelah penanaman tetap dikawal oleh komunitas yang menjadi mitra SPJM di lapangan, sehingga tanaman mangrove 90 persen tumbuh.

Mangrove dikenal sebagai tanaman yang memiliki kemampuan untuk menyerap karbon dalam jumlah yang cukup besar. Mengingat aktivitas manusia sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim, kegiatan ini bertujuan sebagai upaya untuk menyerap emisi karbon.

Tubagus Patrick mengatakan, penanaman tersebut dilakukan dua bulan dan Alhamdulillah, kurang lebih 90 persen bibit pohon mangrove terus tumbuh dengan baik.

Sisanya sekitar 10 persen mati pada saat perawatan per triwulan dan akan dilakukan penyulaman pada Agustus 2023 oleh komunitas yang berkolaborasi dengan SPJM.

“Penyebab 10 persen mangrove yang mati utamanya dikarenakan oleh arus air, sehingga tidak dapat tumbuh dengan baik,” ujar Tubagus Patrick.

Dalam tiga bulan terakhir maupun tiga bulan berikutnya, secara berkala memantau pertumbuhan mangrove yang telah ditanam pada Mei 2023.

Sopyan selaku Koordinator kegiatan tersebut menambahkan, selain melakukan penyulaman, pihaknya juga berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk cara merawat dan memanfaatkan mangrove secara bertanggung jawab.

Bibit pohon mangrove yang ditanam dua bulan lalu dilakukan di atas lahan seluas 1 hektare dan diharapkan mampu memberikan dampak baik bagi berkembangnya ekosistem untuk hewan dan tumbuhan, serta bermanfaat dari sisi ekologis dan ekonomi khususnya untuk masyarakat sekitar Pantai Pokko.*

Baca juga: Gubernur pimpin penanaman 35.300 mangrove sambut HUT Sulsel

Baca juga: Pemprov Sulawesi Selatan petakan 19 kawasan tata ruang mangrove