PINTU gandeng sejumlah desainer Prancis dorong ekosistem fesyen lokal
25 Juli 2023 22:29 WIB
(kiri ke kanan): Cultural Attache at French Embassy in Indonesia Charlotte Esnou, Director of Premiere Classe Paris Trade Show Sylvie Pourrat, Founder of MARINHO Paris Veronique Marinho, Consulting Strategy Commercial at Mossi Officiel Christelle Languillat, Sales Director at Printemps Haussmann Julie Charvy, Regional Manager for Western Europe at The Woolmark Company Damien Pommeret, dan co-intiator PINTU Incubator - founder of LAKON Indonesia Thresia Mareta di Jakarta, Selasa (25/7). ANTARA/Ahmad Faishal.
Jakarta (ANTARA) - PINTU Incubator berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta Fashion and Food Festival, LAKON Indonesia, dan Kedutaan Besar Prancis, mendatangkan sejumlah seniman dan desainer fesyen dari Prancis untuk mendorong potensi ekosistem fesyen lokal agar lebih mendunia.
"Saya melihat fesyen Indonesia selama belasan tahun jalan di tempat. Maka, kita perlu melakukan sesuatu terutama ketika dunia internasional ini sudah bergerak semua, sehingga kita tidak boleh ketinggalan," ungkap salah satu inisiator PINTU Incubator sekaligus pendiri LAKON Indonesia Thresia Mareta pada sesi jumpa media di Institut Francais d’Indonesie Jakarta, Selasa.
Thresia mengatakan bahwa sejumlah desainer ternama asal Prancis tersebut datang langsung ke Indonesia untuk bertukar ilmu dengan desainer-desainer lokal yang memiliki potensi menjanjikan dalam kancah mode global.
Baca juga: Menparekraf harap industri fesyen jadi tuan rumah di negeri sendiri
"Potensi kita sangat besar. Para experts yang datang bukan sembarangan, mereka direktur Premiere Classe yaitu Trade Show yang satu manajemen dengan Paris Fashion Week dan sangat terpandang di Paris," imbuhnya. Ia lalu menyebutkan sejumlah nama desainer Prancis yang akan berbagi ilmu dan pengalaman, di antaranya desainer Veronique Marinho yang pernah menjadi artistic director untuk Chanel dan Gautier, desainer Damien Pommeret yang merupakan regional director Woolmark, serta Julie Charvy sebagai sales director Printemps Haussman yang merupakan salah satu departemen store high-end di Paris.
"Kalau mereka sampai mau datang ke sini, itu artinya pasti mereka melihat potensi kita," tegasnya.
Baca juga: Kadin sebut JMFW jadi upaya Indonesia kuasai pasar fesyen Muslim dunia
Lebih lanjut Thresia berharap PINTU dapat membuka kesempatan lebih besar bagi para pemain fesyen lokal sehingga pihak-pihak yang berminat mengembangkan industri tersebut dapat memanfaatkan momentum dengan baik.
"Saya harap dengan adanya kegiatan ini, kita semua bisa benar-benar sayang, jangan disia-siakan kesempatan ini karena kita memang punya potensi. Kita harus sama-sama berkolaborasi supaya bisa benar-benar membawa dunia fesyen ini maju," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut ia menjelaskan bahwa pada tahun ini PINTU Incubator menerima tahun sebanyak 500 pendaftar dan kemudian disaring menjadi 57 jenama yang memenuhi syarat. Dari jumlah tersebut, terdapat 12 jenama yang lolos proses kurasi dan akan berpartisipasi dalam ajang Paris Trade Show di Paris, Prancis.
"Sama seperti tahun lalu, kami akan bawa brand yang paling siap ke Trade Show Paris. PINTU ini kan programnya berkelanjutan, jadi kami akan coba memelihara dan membimbing brand-brand yang sudah pernah ikut supaya nanti terus berkembang dan ada hasilnya," tutupnya.
Baca juga: Karya desainer fesyen Indonesia kembali pukau warga Moscow
Baca juga: “Metaphor” cara Sebastian Gunawan terjemahkan hidup dalam kiasan
Baca juga: Menkop UKM: Produk wastra Indonesia dapat pujian di Paris
"Saya melihat fesyen Indonesia selama belasan tahun jalan di tempat. Maka, kita perlu melakukan sesuatu terutama ketika dunia internasional ini sudah bergerak semua, sehingga kita tidak boleh ketinggalan," ungkap salah satu inisiator PINTU Incubator sekaligus pendiri LAKON Indonesia Thresia Mareta pada sesi jumpa media di Institut Francais d’Indonesie Jakarta, Selasa.
Thresia mengatakan bahwa sejumlah desainer ternama asal Prancis tersebut datang langsung ke Indonesia untuk bertukar ilmu dengan desainer-desainer lokal yang memiliki potensi menjanjikan dalam kancah mode global.
Baca juga: Menparekraf harap industri fesyen jadi tuan rumah di negeri sendiri
"Potensi kita sangat besar. Para experts yang datang bukan sembarangan, mereka direktur Premiere Classe yaitu Trade Show yang satu manajemen dengan Paris Fashion Week dan sangat terpandang di Paris," imbuhnya. Ia lalu menyebutkan sejumlah nama desainer Prancis yang akan berbagi ilmu dan pengalaman, di antaranya desainer Veronique Marinho yang pernah menjadi artistic director untuk Chanel dan Gautier, desainer Damien Pommeret yang merupakan regional director Woolmark, serta Julie Charvy sebagai sales director Printemps Haussman yang merupakan salah satu departemen store high-end di Paris.
"Kalau mereka sampai mau datang ke sini, itu artinya pasti mereka melihat potensi kita," tegasnya.
Baca juga: Kadin sebut JMFW jadi upaya Indonesia kuasai pasar fesyen Muslim dunia
Lebih lanjut Thresia berharap PINTU dapat membuka kesempatan lebih besar bagi para pemain fesyen lokal sehingga pihak-pihak yang berminat mengembangkan industri tersebut dapat memanfaatkan momentum dengan baik.
"Saya harap dengan adanya kegiatan ini, kita semua bisa benar-benar sayang, jangan disia-siakan kesempatan ini karena kita memang punya potensi. Kita harus sama-sama berkolaborasi supaya bisa benar-benar membawa dunia fesyen ini maju," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut ia menjelaskan bahwa pada tahun ini PINTU Incubator menerima tahun sebanyak 500 pendaftar dan kemudian disaring menjadi 57 jenama yang memenuhi syarat. Dari jumlah tersebut, terdapat 12 jenama yang lolos proses kurasi dan akan berpartisipasi dalam ajang Paris Trade Show di Paris, Prancis.
"Sama seperti tahun lalu, kami akan bawa brand yang paling siap ke Trade Show Paris. PINTU ini kan programnya berkelanjutan, jadi kami akan coba memelihara dan membimbing brand-brand yang sudah pernah ikut supaya nanti terus berkembang dan ada hasilnya," tutupnya.
Baca juga: Karya desainer fesyen Indonesia kembali pukau warga Moscow
Baca juga: “Metaphor” cara Sebastian Gunawan terjemahkan hidup dalam kiasan
Baca juga: Menkop UKM: Produk wastra Indonesia dapat pujian di Paris
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: