Iriana Jokowi apresiasi program penurunan stunting di Banyuwangi
25 Juli 2023 17:53 WIB
Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Joko Widodo berdialog dengan pedagang sayur keliling yang dilibatkan menangani stunting di Banyuwangi, Jatim. Selasa (25/7/2023) ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi.
Banyuwangi (ANTARA) - Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi dan mengaku senang program penurunan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi atau stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur.
"Ini bagus, harus terus dilanjutkan sampai stunting di Banyuwangi habis," kata Iriana Jokowi usai mendapat penjelasan dari pedagang sayur keliling yang dilibatkan program penurunan stunting di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Didampingi Istri Wapres Wury Ma'ruf Amin dan ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM), Iriana Jokowi meninjau program penanganan stunting, bertemu dengan para kader posyandu, pendamping keluarga, dan penjual sayur keliling yang dilibatkan dalam penanganan stunting di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
Iriana Jokowi tampak berdialog dengan penjual sayur keliling, Agus Sunarto, yang bertugas mengantar makanan bernutrisi untuk ibu hamil dan bayi risiko stunting gratis.
Baca juga: Ibu Negara dijadwalkan sosialisasi penurunan stunting di Banyuwangi
"Makanan ini diantar setiap hari dan segera, karena kan harus segar Bu. Untuk makanan yang diberikan harus memiliki protein tinggi," kata Agus pada Ibu Negara Iriana Jokowi.
Di Kabupaten Banyuwangi upaya penanganan stunting terus digenjot dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya dengan pengiriman makanan bergizi setiap hari untuk ibu hamil dan balita stunting untuk hampir 1.300 jiwa sasaran.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan untuk memberi dampak ke pelaku usaha kecil, sengaja program ini tidak membeli makanan dari pabrikan besar, tapi dari pedagang sayur keliling. Mereka mengantarkan bahan makanan tiap hari dengan menu berbeda sesuai analisis ahli gizi dari puskesmas.
"Jadi orang tua balita stunting tidak usah bayar untuk bahan makanan yang dikirimkan ini, karena sudah dibayar Pemkab Banyuwangi. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ibu hamil berisiko tinggi dan balita stunting terbantu, penjual sayur keliling pun dapat tambahan penghasilan," ujarnya.
Penanganan stunting saat ini menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah memiliki target tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 di bawah 14 persen.
Baca juga: Bupati Banyuwangi: Penanganan stunting harus juga berdampak luas
Baca juga: Ribuan ASN Banyuwangi borong pangan bernutrisi bantu balita stunting
"Ini bagus, harus terus dilanjutkan sampai stunting di Banyuwangi habis," kata Iriana Jokowi usai mendapat penjelasan dari pedagang sayur keliling yang dilibatkan program penurunan stunting di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.
Didampingi Istri Wapres Wury Ma'ruf Amin dan ibu-ibu Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM), Iriana Jokowi meninjau program penanganan stunting, bertemu dengan para kader posyandu, pendamping keluarga, dan penjual sayur keliling yang dilibatkan dalam penanganan stunting di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
Iriana Jokowi tampak berdialog dengan penjual sayur keliling, Agus Sunarto, yang bertugas mengantar makanan bernutrisi untuk ibu hamil dan bayi risiko stunting gratis.
Baca juga: Ibu Negara dijadwalkan sosialisasi penurunan stunting di Banyuwangi
"Makanan ini diantar setiap hari dan segera, karena kan harus segar Bu. Untuk makanan yang diberikan harus memiliki protein tinggi," kata Agus pada Ibu Negara Iriana Jokowi.
Di Kabupaten Banyuwangi upaya penanganan stunting terus digenjot dengan melibatkan berbagai pihak, diantaranya dengan pengiriman makanan bergizi setiap hari untuk ibu hamil dan balita stunting untuk hampir 1.300 jiwa sasaran.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan untuk memberi dampak ke pelaku usaha kecil, sengaja program ini tidak membeli makanan dari pabrikan besar, tapi dari pedagang sayur keliling. Mereka mengantarkan bahan makanan tiap hari dengan menu berbeda sesuai analisis ahli gizi dari puskesmas.
"Jadi orang tua balita stunting tidak usah bayar untuk bahan makanan yang dikirimkan ini, karena sudah dibayar Pemkab Banyuwangi. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ibu hamil berisiko tinggi dan balita stunting terbantu, penjual sayur keliling pun dapat tambahan penghasilan," ujarnya.
Penanganan stunting saat ini menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah memiliki target tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 di bawah 14 persen.
Baca juga: Bupati Banyuwangi: Penanganan stunting harus juga berdampak luas
Baca juga: Ribuan ASN Banyuwangi borong pangan bernutrisi bantu balita stunting
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: