Kendati demikian, Taufiek menilai industri panel surya saat ini terus mengalami kemajuan pesat dengan total kapasitas produksi mencapai 1.300 Mega Watt (MW).
“Beberapa manufaktur yang tergabung dalam Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (Apamsi) mencatat total kapasitas produksi industri tersebut telah mencapai ekuivalen 1.300 MW. Namun, spesifikasi modul surya produksi dalam negeri harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan pembangkit panel surya,” katanya dalam acara Indosolar Expo 2023 di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Indonesia segera bangun industri panel surya terintegrasi
Taufiek menyebut industri panel surya dalam negeri kekurangan pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk mendukung pembangkit listrik tenaga surya skala besar.
“Oleh karena itu, investasi di komponen ini masih terbuka untuk meningkatkan kandungan lokal khususnya untuk proyek-proyek PLTS,” katanya.
Baca juga: Punya pasir kuarsa, Bahlil sebut RI jadi penyuplai panel surya dunia
Taufiek menambahkan, sejalan dengan itu, pemerintah pun akan tetap menegaskan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pengembangan industri panel surya.
“Meski implementasi TKDN bisa jadi tantangan dan hambatan, namun pemerintah akan terus mendukung dan mendorong implementasi TKDN dan menyempurnakannya. Kami menyambut baik masukan untuk memperkuat implementasi aturan konten lokal khususnya dalam pembangunan pembangkit listrik EBT,” kata Taufiek.