Milan (ANTARA News) - Striker Italia, Mario Balotelli menganggap bahwa dunia sepak bola kurang bersungguh-sungguh membasmi rasisme. Sejumlah kasus rasisme masih mengusik dunia sepak bola.
Pemain berusia 22 tahun yang lahir di Italia dari orangtua berkebangsaan Ghana, berulangkali menjadi sasaran penghinaan berbau rasis dari sejumlah pendukung Juventus.
Sejumlah pendukung Juventus kedapatan melantunkan lagu "Warga Italia berkulit hitam tidak perlu ada". Mereka bahkan menginginkan agar Balotelli hengkang dari Italia, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Balotelli menerima perlakuan berbau rasis ketika AC Milan menghadapi Juventus pada bulan lalu. Para pendukung Juventus beraksi dengan gaya berbau rasis.
"Perbuatan itu jelas-jelas mengusik saya dan membuat saya marah. Saya tidak suka dengan perlakuan seperti itu," katanya.
Berkaitan dengan rasisme, Genoa dijatuhi denda sebesar 30.000 euro karena para pendukungnya menyanyikan lagu bernuansa rasis.
Asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) juga mendenda Kroasia sebanyak 80.000 euro karena para pendukungnya melakukan aksis pelecehan bernuansa rasis dalam ajang Piala Eropa 2012.
Kroasia juga dikenai denda 20.000 euro oleh UEFA karena kasus rasisme. Nicklas Bendtner juga terkena hukuman karena ia telah menunjukkan merk celana dalamnya ketika berselebrasi setelah mencetak gol dalam ajang Piala Eropa.
"Hentikan rasisme bila kita ingin berkontribusi dalam semangat kebersamaan," kata Balotelli.
Rasisme membuat Balotelli marah
25 Maret 2013 12:30 WIB
Mario Balotelli (REUTERS/Giorgio Perottino)
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013
Tags: