Rudenim Pekanbaru pindahkan 27 imigran asal Myanmar ke Pekanbaru
25 Juli 2023 15:45 WIB
Kepala Rudenim Pekanbaru Panogu Hot Dihatoguan Sitanggang menyerahkan 27 pencari suaka Warga Negara Myanmar Etnis Rohingya kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pekanbaru selaku Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri dan akan dipindahkan ke Tempat Penampungan Pengungsi di Wilayah Kota Pekanbaru. Antara/HO-Humas Rudenim.
Pekanbaru (ANTARA) - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru memindahkan 27 orang pencari suaka warga negara Myanmar etnis Rohingya ke tempat penampungan pengungsi di wilayah Kota Pekanbaru pada dua lokasi yakni ke Hotel Siak Resort sebanyak 18 orang dan sembilan orang ke Hotel Nevada.
"Kegiatan pemindahan warga Myanmar etnis Rohingya tersebut melalui prosedur pengawasan melekat oleh tujuh petugas dari Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru," kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru, Panogu Hot Dihatoguan Sitanggang di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden No. 125 Tahun 2016 Pasal 24 ayat 1 Rudenim Pekanbaru melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah kota Pekanbaru yakni melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pekanbaru untuk membawa dan menempatkan Pengungsi ke tempat penampungan.
Rudenim, kata Panogu, memindahkan 27 pencari suaka tersebut ke tempat penampungan pengungsi di wilayah Kota Pekanbaru, yang sebelum itu selama tujuh Minggu lebih mereka ditempatkan di Rudenim Pekanbaru.
"Sebanyak 27 pencari suaka itu tercatat 26 orang diantaranya merupakan bagian dari 29 orang asing korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang diserahkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Dumai kepada Rudenim Pekanbaru pada 6 Juni 2023," katanya.
Ia menjelaskan korban TPPO ada 29 orang dan sebanyak 24 orang diantaranya ditemukan oleh Angkatan Laut (Lanal) Dumai di Pesisir Pantai Kecamatan Medang Kampai, Dumai pada 13 Mei 2023 dan 4 orang di Perairan Silincing Kecamatan Medang Kampai, Dumai pada tanggal 03 Juni 2023.
Kemudian satu orang lagi Warga Negara Myanmar an. MD Abdur Rahman merupakan temuan oleh pihak PT. Kawasan Industri Dumai (PT. KID) tepatnya di pesisir pantai Dumai yang dilaporkan kepada Polres Dumai.
Kemudian pihak Polres Dumai menyerahkan 1 orang tersebut kepada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Dumai pada tanggal 13 Mei 2023, sehingga total keseluruhan berjumlah 29 (dua puluh sembilan) orang. Hasil koordinasi Rudenim dengan Pewakilan UNHCR Pekanbaru, dari 29 orang asing tersebut hanya 26 orang yang terkonfirmasi berkewarganegaraan Myanmar Etnis Rohingya berdasarkan Surat Senior Protection Officer United Nations High Commissioner for Refugees nomor : 23/INSJA/HCR/30700 dengan status Pencari Suaka, sedangkan 3 orang lainnya berkewarganegaraan Bangladesh yang berstatus sebagai immigratoir.
Selain itu 1 dari 27 orang pencari suaka yang dipindahkan tersebut merupakan temuan Kepolisian Daerah (Polda) Riau di Hutan Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medan Kampai, Dumai dan terdaftar sebagai Pencari Suaka Warga Negara Myanmar Etnis Rohingya di Mina Raya, Pidie-Aceh yang diserahkan kepada Rudenim Pekanbaru pada l 21 Juni 2023.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Muhammad Jahari Sitepu mengatakan pemindahan pencari suaka itu berdasarkan Perpres Nomor 125 tahun 2016 pasal 24 ayat 1 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri.
Ia mengatakan dalam pasal 1 tersebut menyebutkan pengungsi luar negeri adalah orang asing yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia disebabkan karena ketakutan yang beralasan akan persekusi dengan alasan ras, suku, agama, kebangsaan, keanggotaan kelompok sosial tertentu.
"Mereka mencari suaka karena pendapat politik yang berbeda serta tidak menginginkan perlindungan dari negara asalnya dan atau telah mendapatkan status pencari suaka atau status pengungsi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi di Indonesia," katanya.
"Kegiatan pemindahan warga Myanmar etnis Rohingya tersebut melalui prosedur pengawasan melekat oleh tujuh petugas dari Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru," kata Kepala Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru, Panogu Hot Dihatoguan Sitanggang di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden No. 125 Tahun 2016 Pasal 24 ayat 1 Rudenim Pekanbaru melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah kota Pekanbaru yakni melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pekanbaru untuk membawa dan menempatkan Pengungsi ke tempat penampungan.
Rudenim, kata Panogu, memindahkan 27 pencari suaka tersebut ke tempat penampungan pengungsi di wilayah Kota Pekanbaru, yang sebelum itu selama tujuh Minggu lebih mereka ditempatkan di Rudenim Pekanbaru.
"Sebanyak 27 pencari suaka itu tercatat 26 orang diantaranya merupakan bagian dari 29 orang asing korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang diserahkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I TPI Dumai kepada Rudenim Pekanbaru pada 6 Juni 2023," katanya.
Ia menjelaskan korban TPPO ada 29 orang dan sebanyak 24 orang diantaranya ditemukan oleh Angkatan Laut (Lanal) Dumai di Pesisir Pantai Kecamatan Medang Kampai, Dumai pada 13 Mei 2023 dan 4 orang di Perairan Silincing Kecamatan Medang Kampai, Dumai pada tanggal 03 Juni 2023.
Kemudian satu orang lagi Warga Negara Myanmar an. MD Abdur Rahman merupakan temuan oleh pihak PT. Kawasan Industri Dumai (PT. KID) tepatnya di pesisir pantai Dumai yang dilaporkan kepada Polres Dumai.
Kemudian pihak Polres Dumai menyerahkan 1 orang tersebut kepada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Dumai pada tanggal 13 Mei 2023, sehingga total keseluruhan berjumlah 29 (dua puluh sembilan) orang. Hasil koordinasi Rudenim dengan Pewakilan UNHCR Pekanbaru, dari 29 orang asing tersebut hanya 26 orang yang terkonfirmasi berkewarganegaraan Myanmar Etnis Rohingya berdasarkan Surat Senior Protection Officer United Nations High Commissioner for Refugees nomor : 23/INSJA/HCR/30700 dengan status Pencari Suaka, sedangkan 3 orang lainnya berkewarganegaraan Bangladesh yang berstatus sebagai immigratoir.
Selain itu 1 dari 27 orang pencari suaka yang dipindahkan tersebut merupakan temuan Kepolisian Daerah (Polda) Riau di Hutan Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medan Kampai, Dumai dan terdaftar sebagai Pencari Suaka Warga Negara Myanmar Etnis Rohingya di Mina Raya, Pidie-Aceh yang diserahkan kepada Rudenim Pekanbaru pada l 21 Juni 2023.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau Muhammad Jahari Sitepu mengatakan pemindahan pencari suaka itu berdasarkan Perpres Nomor 125 tahun 2016 pasal 24 ayat 1 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri.
Ia mengatakan dalam pasal 1 tersebut menyebutkan pengungsi luar negeri adalah orang asing yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia disebabkan karena ketakutan yang beralasan akan persekusi dengan alasan ras, suku, agama, kebangsaan, keanggotaan kelompok sosial tertentu.
"Mereka mencari suaka karena pendapat politik yang berbeda serta tidak menginginkan perlindungan dari negara asalnya dan atau telah mendapatkan status pencari suaka atau status pengungsi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi di Indonesia," katanya.
Pewarta: Frislidia
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023
Tags: