Menkop UKM tak sabar menunggu "koperasi desainer" gagasan IFC
24 Juli 2023 19:53 WIB
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki (kedua kiri) mengenakan baju batik saat menghadiri Jakarta Fashion Food Festival (JF3) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (24/7/2023). ANTARA/Abdu Faisal
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengaku tidak sabar menunggu terbentuknya "koperasi desainer" yang digagas
Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Menurut Teten, pembentukan koperasi ini bisa menggerakkan 500.000 industri kecil menengah di bidang tekstil dan produk tekstil (IKM TPT) dalam negeri yang menyerap tenaga kerja hingga lebih dari seratus juta orang.
"IKM (industri kecil dan menengah) yang terlibat dalam industri TPT Indonesia berjumlah lebih dari 500.000," kata Teten ditemui dalam Jakarta Fashion Food Festival (JF3) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
Baca juga: Menkop UKM: Produk wastra Indonesia dapat pujian di Paris
Menurut Teten, IKM sebanyak itu terdiri atas segmen tengah (weaving, knitting, dyeing, printing, finishing) sebanyak 131.000 unit dan garmen 407.000 unit.
"Nah coba dihitung, mungkin 100 jutaan lebih lapangan kerja yang bisa terserap di industri ini," katanya.
Jika melihat begitu padat karyanya industri fesyen Tanah Air, menurut Teten, semestinya sudah tepat para desainer yang tergabung dalam IFC berkolaborasi untuk pembangunan ekosistem bisnis industri fesyen dari hulu ke hilir.
"Khususnya membangun ekosistem 'modest fashion' (busana tertutup) dari hulu-hilirnya sehingga kita bisa menjadi kiblat 'moslem fashion' dunia. Menurut saya bisa, karena desain mereka (desainer IFC) bagus-bagus," kata Teten.
Menteri Koperasi dan dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) mengatakan rencana IFC membentuk "koperasi desainer" sudah terpantau oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sejak lama.
Baca juga: Indonesian Fashion Chamber akan buat koperasi
Menurut dia, keberadaan koperasi potensial bagi perkembangan industri fesyen di Tanah Air. Setelah pandemi usai, saatnya IFC merealisasikan rencana itu, bukan menggelar festival mode saja.
"IFC harus bisa menjadi ekosistem bagi 'modest fashion' di Indonesia. Karena itu, kalau memang mereka sudah ingin membentuk sebuah koperasi para desainernya, ini akan sangat baik," kata Teten.
Rencana IFC membentuk koperasi disampaikan kembali oleh Ketua Harian IFC Riri Rengganis ketika menghadiri peragaan busana JF3 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu.
Riri mengatakan eksekusi rencana tersebut saat ini masih terus berjalan. Bahkan saat ini sudah terbentuk badan hukum untuk koperasi tersebut.
"Saat ini, kita tahap 'product development', salah satunya sampling. Kita akan membuat koleksi perdana untuk jadi cikal bakal brand nasional buatan IFC," kata Riri.
Indonesian Fashion Chamber (IFC).
Menurut Teten, pembentukan koperasi ini bisa menggerakkan 500.000 industri kecil menengah di bidang tekstil dan produk tekstil (IKM TPT) dalam negeri yang menyerap tenaga kerja hingga lebih dari seratus juta orang.
"IKM (industri kecil dan menengah) yang terlibat dalam industri TPT Indonesia berjumlah lebih dari 500.000," kata Teten ditemui dalam Jakarta Fashion Food Festival (JF3) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
Baca juga: Menkop UKM: Produk wastra Indonesia dapat pujian di Paris
Menurut Teten, IKM sebanyak itu terdiri atas segmen tengah (weaving, knitting, dyeing, printing, finishing) sebanyak 131.000 unit dan garmen 407.000 unit.
"Nah coba dihitung, mungkin 100 jutaan lebih lapangan kerja yang bisa terserap di industri ini," katanya.
Jika melihat begitu padat karyanya industri fesyen Tanah Air, menurut Teten, semestinya sudah tepat para desainer yang tergabung dalam IFC berkolaborasi untuk pembangunan ekosistem bisnis industri fesyen dari hulu ke hilir.
"Khususnya membangun ekosistem 'modest fashion' (busana tertutup) dari hulu-hilirnya sehingga kita bisa menjadi kiblat 'moslem fashion' dunia. Menurut saya bisa, karena desain mereka (desainer IFC) bagus-bagus," kata Teten.
Menteri Koperasi dan dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) mengatakan rencana IFC membentuk "koperasi desainer" sudah terpantau oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sejak lama.
Baca juga: Indonesian Fashion Chamber akan buat koperasi
Menurut dia, keberadaan koperasi potensial bagi perkembangan industri fesyen di Tanah Air. Setelah pandemi usai, saatnya IFC merealisasikan rencana itu, bukan menggelar festival mode saja.
"IFC harus bisa menjadi ekosistem bagi 'modest fashion' di Indonesia. Karena itu, kalau memang mereka sudah ingin membentuk sebuah koperasi para desainernya, ini akan sangat baik," kata Teten.
Rencana IFC membentuk koperasi disampaikan kembali oleh Ketua Harian IFC Riri Rengganis ketika menghadiri peragaan busana JF3 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu.
Riri mengatakan eksekusi rencana tersebut saat ini masih terus berjalan. Bahkan saat ini sudah terbentuk badan hukum untuk koperasi tersebut.
"Saat ini, kita tahap 'product development', salah satunya sampling. Kita akan membuat koleksi perdana untuk jadi cikal bakal brand nasional buatan IFC," kata Riri.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: