Jenazah korban insiden Cebongan selesai diotopsi
23 Maret 2013 23:37 WIB
Kelompok Bersenjata Serbu Lapas Sejumlah Polisi bersenjata lengkap bersiaga setelah terjadi penyerbuan di Lapas 2B Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3). Sejumlah oknum bersenjata menyerbu lapas tersebut pada dini hari dan menyebabkan tewasnya 4 tahanan tersangka pelaku pembunuhan seorang anggota Kopassus pada Selasa (19/3). (FOTO ANTARA/Sigid Kurniawan)
Sleman (ANTARA News) - Tim Forensik Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito dan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah selesai melakukan otopsi terhadap empat korban insiden penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY.
Kepala Bidang Kedokteran Polda DIY AKBP Didiet Setioboedi di Sleman, Sabtu, enggan membeberkan hasil otopsi dengan alasan akan diserahkan langsung ke tim penyidik.
Empat tersangka yang menjadi korban penembakan yakni Angel Sahetapi alias Deki (31), Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Gameliel Yermiayanto Rohi alias Adi (29), dan Yohanes Yuan (38). Jenazah selesai diotopsi sekitar 20.30 WIB.
"Otopsi sudah selesai. Seluruh data akan kami sampaikan ke tim penyidik. Kami tidak bisa menyampaikan hasilnya. Penyidik akan menjelaskan itu semua," katanya.
Ia mengatakan, hasil otopsi akan disampaikan bersama dengan hasil penyidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh tim penyidik.
"Kami tidak bisa menyampaikan hasilnya, silakan bertanya ke tim penyidik," katanya.
Ditanya terkait jenis peluru yang digunakan dan jumlah luka tembak setiap jenazah, dirinya pun berkeras enggan berkomentar lebih lanjut.
"Maaf, tanya ke penyidik saja," katanya.
Setelah selesai diotopsi, properti berupa pakaian korban penembakan langsung di bawa ke Polda DIY.
Sebelumnya, kerabat dekat korban insiden Lapas Cebongan Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Piter Joko menyayangkan sistem pengamanan Lapas Cebongan.
Joko juga mempertanyakan alasan pemindahan Dedi, dari Polda DIY ke Lapas Cebongan, Sleman. Sebab, Dedi belum tiga hari tiga hari ditangkap oleh aparat kepolisian. Ia mengatakan pemindahan Dedi tidak dikomunikasikan dengan pihak keluarga.
"Kami mengharapkan aparat penegak hukum mengusut tuntas dan transparan atas insiden Lapas Cebongan. Kami minta pejabat penegak hukum bertanggung jawab atas kejadian ini," katanya.
Kepala Bidang Kedokteran Polda DIY AKBP Didiet Setioboedi di Sleman, Sabtu, enggan membeberkan hasil otopsi dengan alasan akan diserahkan langsung ke tim penyidik.
Empat tersangka yang menjadi korban penembakan yakni Angel Sahetapi alias Deki (31), Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Gameliel Yermiayanto Rohi alias Adi (29), dan Yohanes Yuan (38). Jenazah selesai diotopsi sekitar 20.30 WIB.
"Otopsi sudah selesai. Seluruh data akan kami sampaikan ke tim penyidik. Kami tidak bisa menyampaikan hasilnya. Penyidik akan menjelaskan itu semua," katanya.
Ia mengatakan, hasil otopsi akan disampaikan bersama dengan hasil penyidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh tim penyidik.
"Kami tidak bisa menyampaikan hasilnya, silakan bertanya ke tim penyidik," katanya.
Ditanya terkait jenis peluru yang digunakan dan jumlah luka tembak setiap jenazah, dirinya pun berkeras enggan berkomentar lebih lanjut.
"Maaf, tanya ke penyidik saja," katanya.
Setelah selesai diotopsi, properti berupa pakaian korban penembakan langsung di bawa ke Polda DIY.
Sebelumnya, kerabat dekat korban insiden Lapas Cebongan Adrianus Candra Galaga alias Dedi (33), Piter Joko menyayangkan sistem pengamanan Lapas Cebongan.
Joko juga mempertanyakan alasan pemindahan Dedi, dari Polda DIY ke Lapas Cebongan, Sleman. Sebab, Dedi belum tiga hari tiga hari ditangkap oleh aparat kepolisian. Ia mengatakan pemindahan Dedi tidak dikomunikasikan dengan pihak keluarga.
"Kami mengharapkan aparat penegak hukum mengusut tuntas dan transparan atas insiden Lapas Cebongan. Kami minta pejabat penegak hukum bertanggung jawab atas kejadian ini," katanya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: