Srimulat datang lagi bersama "Finding Srimulat"
23 Maret 2013 21:30 WIB
Sutradara Charles Gozali, Gogon, Djujuk, Reza Rahadian, dan Rianti Cartwright, usai memberikan keterangan pers tentang film dan buku "Finding Srimulat" di Jakarta, Sabtu sore (23/03/2013) (ANTARA News/Maryati)
Jakarta (ANTARA News) - Beberapa anggota grup lawak lawas, Srimulat, kembali tampil bersama di layar kaca dalam film "Finding Srimulat", yang akan mulai diputar di bioskop pada 11 April mendatang.
Sutradara Charles Gozali, yang sejak kecil gemar menonton aksi Srimulat, ingin menjadi pembuka pintu panggung bagi grup lawak kesukaannya, membawa mereka kembali ke hati masyarakat melalui film.
"Dalam sebuah acara televisi Bu Djujuk bilang bahwa Srimulat itu bukannya nggak ada, masih ada tapi nggak punya wadah. Terus terang kata-kata itu menohok saya dan dari situ saya punya niat melakukan sesuatu," katanya saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Sabtu.
Charles pun kemudian melakukan riset, berbincang dengan para anggota Srimulat dan mengumpulkan bahan-bahan tentang grup lawak yang dibentuk oleh Kho Tjien Tiong atau Teguh Slamet Rahardjo sejak tahun 1950-an itu untuk membuat naskah film.
"Cukup susah. Hampir satu tahun saya mengumpulkannya," kata pria yang mengaku sudah gemar nonton Srimulat sejak tahun 1978 itu.
"Saya menemukan banyak hal di balik nama besar Srimulat yang orang nggak tahu," tambah dia.
Dia kemudian mendapuk anggota Srimulat seperti Djujuk, Gogon, Tessy, Kadir, dan Mamiek serta aktor-aktor muda yang terdiri atas Reza Rahadian, Rianti Cartwringt, dan Nadila Ernesta untuk menghadirkan "Finding Srimulat."
"Mudah-mudahan dukungan Reza, Riyanti, dan Nadila bisa mendorong Srimulat kembali. Dalam film berikutnya bisa jadi kami sudah tidak perlu bintang-bintang muda. Teman-teman Srimulat yang jadi kekuatan sehingga mereka bisa mengangkat anggota Srimulat muda," katanya.
Djujuk dan Gogon, yang mengatakan saat ini Srimulat dalam keadaan "hidup segan mati tak mau", berharap film itu bisa membawa mereka kembali ke panggung dunia lawak.
"Kami bisa dibilang mati suri. Orang-orangnya tidak mati suri, tapi tidak punya wadah lagi. Mudah-mudahan ini bisa menjadi wadah bagi kami," katanya.
Ia menambahkan, saat ini anggota-anggota Srimulat yang sudah terkenal masih tampil dalam berbagai acara hiburan, namun tidak lagi tampil bersama dalam pertunjukan rutin karena sudah tidak punya panggung lagi.
Regenerasi anggota pun, kata dia, tidak berjalan mulus sesuai harapan dan belum bisa mengembalikan Srimulat sebagai grup lawak yang populer seperti dulu.
Gogon juga berharap, film itu bisa membawa mereka kembali ke hati penggemar komedi Tanah Air, mengembalikan panggung mereka.
"Saya yakin Srimulat masih diharapkan dan dicintai penonton Indonesia," katanya.
Sutradara Charles Gozali, yang sejak kecil gemar menonton aksi Srimulat, ingin menjadi pembuka pintu panggung bagi grup lawak kesukaannya, membawa mereka kembali ke hati masyarakat melalui film.
"Dalam sebuah acara televisi Bu Djujuk bilang bahwa Srimulat itu bukannya nggak ada, masih ada tapi nggak punya wadah. Terus terang kata-kata itu menohok saya dan dari situ saya punya niat melakukan sesuatu," katanya saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Sabtu.
Charles pun kemudian melakukan riset, berbincang dengan para anggota Srimulat dan mengumpulkan bahan-bahan tentang grup lawak yang dibentuk oleh Kho Tjien Tiong atau Teguh Slamet Rahardjo sejak tahun 1950-an itu untuk membuat naskah film.
"Cukup susah. Hampir satu tahun saya mengumpulkannya," kata pria yang mengaku sudah gemar nonton Srimulat sejak tahun 1978 itu.
"Saya menemukan banyak hal di balik nama besar Srimulat yang orang nggak tahu," tambah dia.
Dia kemudian mendapuk anggota Srimulat seperti Djujuk, Gogon, Tessy, Kadir, dan Mamiek serta aktor-aktor muda yang terdiri atas Reza Rahadian, Rianti Cartwringt, dan Nadila Ernesta untuk menghadirkan "Finding Srimulat."
"Mudah-mudahan dukungan Reza, Riyanti, dan Nadila bisa mendorong Srimulat kembali. Dalam film berikutnya bisa jadi kami sudah tidak perlu bintang-bintang muda. Teman-teman Srimulat yang jadi kekuatan sehingga mereka bisa mengangkat anggota Srimulat muda," katanya.
Djujuk dan Gogon, yang mengatakan saat ini Srimulat dalam keadaan "hidup segan mati tak mau", berharap film itu bisa membawa mereka kembali ke panggung dunia lawak.
"Kami bisa dibilang mati suri. Orang-orangnya tidak mati suri, tapi tidak punya wadah lagi. Mudah-mudahan ini bisa menjadi wadah bagi kami," katanya.
Ia menambahkan, saat ini anggota-anggota Srimulat yang sudah terkenal masih tampil dalam berbagai acara hiburan, namun tidak lagi tampil bersama dalam pertunjukan rutin karena sudah tidak punya panggung lagi.
Regenerasi anggota pun, kata dia, tidak berjalan mulus sesuai harapan dan belum bisa mengembalikan Srimulat sebagai grup lawak yang populer seperti dulu.
Gogon juga berharap, film itu bisa membawa mereka kembali ke hati penggemar komedi Tanah Air, mengembalikan panggung mereka.
"Saya yakin Srimulat masih diharapkan dan dicintai penonton Indonesia," katanya.
Pewarta: Maryati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: