Amerika Serikat akan bantu oposisi Suriah
23 Maret 2013 14:55 WIB
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menandatangani buku tamu di kediaman Presiden Israel, Shimon Peres (kiri), di Yerusalem, Rabu (20/3). Dalam kunjungan perdana ke Israel, Obama berjanji memberikan komitmen kuat atas keamanan negara Yahudi; sementara dari Jordania juga dia tetap mendesak Presiden Suriah, Bashar al-Asaad, segera mundur. (REUTERS/Larry Downing)
Amman, Jordania (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan negaranya akan melatih oposisi Suriah dan memberikan mereka kemampuan untuk membuatnya jadi oposisi politik yang layak.
Dalam satu taklimat di Amman bersama Raja Jordania, Abdullah II, Obama mengatakan, Washington akan membantu memperkuat oposisi Suriah, dan menambahkan ketiadaan oposisi yang layak akan membuat sulit untuk mengatasi keadaan di Suriah".
"Kami akan menyediakan sumber daya, pelatihan dan kemampuan buat oposisi Suriah agar bisa mempertahankan hubungan dengan menyediakan layanan buat rakyat," kata Obama.
Obama, yang memperingatkan agar Pemerintah Suriah Bashar al-Assad tidak menggunakan senjata kimia, sebagaimana dikutip Xinhua, berkata, "Penggunaan senjata kimia oleh rejim (Bashar) al-Assad akan menjadi pengubah keadaan."
Ia juga mengulangi seruannya agar Bashar mundur.
"(Bashar) al-Assad perlu pergi, saya yakin (Bashar) al-Assad akan pergi. Pertanyaannya bukan apakah (ia akan pergi), tapi kapan?" kata Obama, di Jordania, persinggahan terakhir dalam perjalanannya ke Timur Tengah.
Pada gilirannya, Abdullah II berbicara tentang tantangan yang dihadapi Jordania. Ia mengatakan ada lebih dari 460.000 pengungsi Suriah di Jordania, yang berarti 10 persen dari penduduk negeri itu.
Pengungsi Suriah membuat Jordania mengeluarkan 550 juta dolar Amerika Serikat setiap tahun, dan jumlah tersebut diperkirakan berlipat-ganda sebab jumlah pengungsi diduga akan mencapai satu juta orang pada akhir tahun ini, kata Abdullah II.
(C003)
Dalam satu taklimat di Amman bersama Raja Jordania, Abdullah II, Obama mengatakan, Washington akan membantu memperkuat oposisi Suriah, dan menambahkan ketiadaan oposisi yang layak akan membuat sulit untuk mengatasi keadaan di Suriah".
"Kami akan menyediakan sumber daya, pelatihan dan kemampuan buat oposisi Suriah agar bisa mempertahankan hubungan dengan menyediakan layanan buat rakyat," kata Obama.
Obama, yang memperingatkan agar Pemerintah Suriah Bashar al-Assad tidak menggunakan senjata kimia, sebagaimana dikutip Xinhua, berkata, "Penggunaan senjata kimia oleh rejim (Bashar) al-Assad akan menjadi pengubah keadaan."
Ia juga mengulangi seruannya agar Bashar mundur.
"(Bashar) al-Assad perlu pergi, saya yakin (Bashar) al-Assad akan pergi. Pertanyaannya bukan apakah (ia akan pergi), tapi kapan?" kata Obama, di Jordania, persinggahan terakhir dalam perjalanannya ke Timur Tengah.
Pada gilirannya, Abdullah II berbicara tentang tantangan yang dihadapi Jordania. Ia mengatakan ada lebih dari 460.000 pengungsi Suriah di Jordania, yang berarti 10 persen dari penduduk negeri itu.
Pengungsi Suriah membuat Jordania mengeluarkan 550 juta dolar Amerika Serikat setiap tahun, dan jumlah tersebut diperkirakan berlipat-ganda sebab jumlah pengungsi diduga akan mencapai satu juta orang pada akhir tahun ini, kata Abdullah II.
(C003)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: