Ankara (ANTARA) - China menyerukan dimulainya kembali ekspor biji-bijian dan pupuk dari Ukraina dan Rusia, setelah kesepakatan penting itu ditangguhkan awal pekan ini.

Dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (21/7), Wakil Tetap China untuk PBB Geng Shuang menggarisbawahi pentingnya kesepakatan biji-bijian Laut Hitam untuk keamanan pangan global.

Berdasarkan laporan stasiun televisi China CGTN, Geng menyatakan harapan Beijing agar pihak-pihak terkait bekerja sama dengan PBB untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dan pupuk dari Ukraina dan Rusia dalam waktu dekat.

Kepala bantuan kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengatakan banyak orang kecewa dengan keputusan Rusia yang menangguhkan keikutsertaannya dalam kesepakatan biji-bijian pada 17 Juli 2023.

Sebelumnya, kesepakatan yang ditandatangani oleh Ukraina dan Rusia serta ditengahi oleh PBB dan Turki itu telah memfasilitasi pengiriman lebih dari 32 juta ton biji-bijian Ukraina secara aman ke pasar global.

Griffiths menggarisbawahi bahwa bagi 362 juta orang, penangguhan perjanjian oleh Rusia merupakan ancaman bagi masa depan mereka dan masa depan anak-anak serta keluarga mereka.

"Mereka tidak sedih, mereka marah dan khawatir. Sebagian dari mereka akan kelaparan, banyak yang mungkin mati akibat keputusan ini," ujar dia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memulihkan kembali partisipasinya dalam kesepakatan dan meminta negara-negara Barat untuk mempertimbangkan tuntutan Rusia.

Rusia menolak memperpanjang masa perjanjian itu setelah 17 Juli 2023 dengan mengatakan "bagiannya dalam kesepakatan itu belum dilaksanakan".

Moskow mengacu pada penghapusan hambatan ekspor produk pupuknya, termasuk agar Bank Pertanian Rusia dimasukkan dalam sistem pembayaran internasional SWIFT.

Kesepakatan biji-bijian Laut Hitam ditandatangani di Istanbul pada Juli 2022 untuk menciptakan menciptakan koridor aman ekspor pangan dari tiga pelabuhan Ukraina yang ada di Laut Hitam.

Berjalannya kesepakatan itu telah membantu mengendalikan harga yang melonjak dan meredakan krisis pangan global dengan memulihkan pasokan gandum, minyak bunga matahari, pupuk, dan produk lainnya dari Ukraina--yang adalah salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia.


Sumber: Anadolu
Baca juga: PBB nilai langkah Rusia keluar dari kesepakatan pangan perdalam krisis
Baca juga: Erdogan akan bicara ke Putin untuk Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam
Baca juga: Rusia tidak berencana serang kapal sipil di Laut Hitam