Kegiatan ini masih dalam payung visi Ruang Pintar yakni belajar sambil bermain. Sambil bersenang-senang, anak-anak Ruang Pintar, yang juga anak dari Nasabah PNM, turut diajarkan nilai-nilai kreativitas, kekompakan, dan makna perlindungan bagi anak.
Keterbatasan akses anak dalam teknologi dan internet menjadikan proses pembelajaran yang tidak sempurna, bahkan kurang baik. Ruang Pintar menyediakan kelas untuk 25-35 anak dengan fasilitas komputer dan internet untuk melakukan pembelajaran daring. Mayoritas diperuntukan bagi anak dari Nasabah PNM, tetapi beberapa Ruang Pintar juga ada yang menerima anak dari warga setempat.
“Harus fact finding juga kalau dari 14,6 juta nasabah kami saja masih 40% yang punya smart phone, proses untuk PNM juga dalam digitalisasi UMKM. Bagaimana dengan proses pembelajaran daring anak dari nasabah kami? Kan itu jadi perhatian kami juga,” ungkap Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM.
Berkomitmen dalam pilar Community Development di Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan, Mira Damayanti, Kepala Divisi JMT, menekankan bahwa aksi tersebut harus lebih dari tanggung jawab, tetapi goodwill perusahaan kepada Nasabah PNM.
“Program comdev PNM harus dipastikan tepat guna. Maka dari itu, Ruang Pintar sendiri hadir karena tinjauan kami yang panjang di lapangan menemui ibu-ibu nasabah dan keluhannya selama pandemi,” lanjut Arief.
Athifa, salah satu peserta lomba dari Ruang Pintar Desa Blondo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memperlihatkan hasil poster yang ia warnai. Wajahnya senang diikuti rasa bangga. Hadiah yang diumumkan juga sangat menarik seperti sepeda anak, logam mulia, dan sepeda listrik.
Tetapi Athifa mengaku keikutsertaannya dalam perlombaan ini sudah cukup menyenangkan, “soalnya seru kan kita bisa main bareng temen-temen, kumpul-kumpul lagi,” jelasnya.
Kedepannya PNM masih memiliki agenda dalam mendirikan 10 Ruang Pintar lagi. Harapan untuk memajukan anak bangsa akan terus diupayakan. Agar PNM dapat terus tumbuh, peduli, dan menginspirasi.