"Hal ini seiring dengan perkembangan zaman, koperasi dapat menjadi menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi di era ekonomi digital," imbuhnya.
Menperin mengungkapkan siap menjalin kerja sama dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di bawah pimpinan Nurdin Halid. Terlebih, selama ini koperasi telah ikut berperan dalam menumbuhkembangkan wirausaha industri baru, khususnya di sektor industri kecil dan menengah (IKM).
"Kami memiliki banyak program dan kegiatan dalam pembinaan IKM, yang juga bisa relevan dengan upaya pengembangan koperasi. Apalagi, Kemenperin punya lima unit kerja di wilayah Sumatera Barat, terbanyak dibandingkan provinsi lainnya," tuturnya.
Menperin mengajak seluruh pihak, termasuk Dekopin untuk bersama-sama mencari solusi yang inovatif dan memperkuat kolaborasi, dengan tekad dan semangat yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang masih belum stabil saat ini.
"Kami melihat koperasi ini tidak hanya sebagai pilar ekonomi, tetapi juga pilar bangsa. Oleh karena itu, tantangan kita ke depannya adalah menyosialisasikan dan mengedukasi kepada masyarakat terkait pentingnya dan manfaat dari koperasi itu sendiri, secara terarah dan berkelanjutan," ungkapnya.
Menperin optimistis, koperasi berperan penting dalam menopang perekonomian nasional. Apalagi, saat ini, kondisi perekonomian Indonesia sedang berada di level yang cukup baik dan stabil, terlihat dari sejumlah indikator.
"Ekonomi kita lebih baik dibandingkan negara-negara lain di dunia, dengan kembali menjadi status upper-middle income country, setelah pasca-pandemi Covid-19," katanya.
Ia menyebut kebijakan P3DN bisa dilakukan di semua level, tidak hanya di pemerintah pusat dan daerah atau BUMN dan BUMD, tetapi juga di koperasi.
"Karena kami ingin melihat ke depan, terciptanya banyak koperasi yang berkategori sebagai entitas usaha besar. Di beberapa negara dunia, keberhasilan ekonominya itu karena juga ditentukan keberhasilan dalam membangun koperasi itu sendiri," tutur Menperin.