Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memimpin pertemuan keempat Panel Tingkat Tinggi (High Level Panel) tentang Agenda Pembangunan Pasca-2015 di Bali, 25--27 Maret.

Menurut keterangan resmi dari Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional di Jakarta, Jumat, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan itu setelah sebelumnya rangkaian HLP dilaksanakan di New York (September 2012), London (November 2012), dan di Monrovia pada Januari 2013.

"Pertemuan Bali merupakan bagian penting dari rangkaian proses penyusunan agenda pembangunan pasca-2015," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.

Dengan disepakatinya elemen-elemen serta prinsip-prinsip dari kemitraan global dan perangkat-perangkat implementasinya, menurut Faizasyah, terdapat peluang yang lebih besar dan lebih pasti bagi realisasi agenda pembangunan baru tersebut.

"Pengalaman MDGs (Tujuan Pembangunan Milenium) menunjukkan bahwa suatu agenda pembangunan pasca-2015 memerlukan dukungan kemitraan global dan tersedianya perangkat-perangkat implementasi," katanya.

Menurut dia, tanpa kedua elemen tersebut, pencapaian agenda pembangunan baru tidak akan optimal.

Pertemuan keempat Panel Tingkat Tinggi itu akan dipimpin bersama oleh Presiden Yudhoyono dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf. Perdana Menteri Inggris David Cameron sebagai salah satu ketua bersama lainnya tidak dapat hadir di Bali karena perkembangan di dalam negeri Inggris yang mengharuskan kehadiran PM Cameron.

Pertemuan Panel Tingkat Tinggi di Bali akan membahas aspek kemitraan global dan perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) agenda pembangunan pasca-2015.

Adapun hasil akhir dari dari keseluruhan pembahasan Panel Tingkat Tinggi sejak pertemuan pertama di New York (September 2012) akan disampaikan ke Sekjen PBB Ban Ki Moon pada akhir Mei 2013, untuk selanjutnya dibahas dalam Sidang Majelis Umum PBB.

Dalam rangkaian pertemuan konsultasi pemangku kepentingan agenda pembangunan pasca-2015 di Bali, akan hadir juga Presiden Majelis Umum PBB Vuk Jeremi, Special Advocate for Inclusive Finance for Development & Honorary Patron of the G20 Global Partnership for Financial Inclusion Putri Mahkota Kerajaan Belanda Maxima, Director of the UN Sustainable Development Solutions Network Jeffrey D Sachs, dan Founder and Chairman of Open Society Foundations George Soros.
(G003/S024)