Purwokerto (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas Titik Puji Astuti menargetkan nilai ekspor dari wilayah ini pada tahun 2023 bisa mencapai Rp2 triliun atau mendekati angka tersebut.

"Nilai ekspor pada tahun 2022 saja sudah mencapai lebih dari 78 juta dolar Amerika Serikat atau hampir Rp1,5 triliun, harapannya tahun ini bisa Rp2 triliun," kata Titik, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu siang.

Titik mengatakan hal itu di sela kegiatan Temu Eksportir dan Pengukuhan Gabungan Perusahaan Eksportir Indonesia (GPEI) Banyumas di Pendopo Sipanji, Purwokerto.

Dia mengakui pandemi COVID-19 berdampak terhadap nilai ekspor yang dilakukan Banyumas, dan hal itu terlihat dari kenaikan ekspor pada tahun 2020 yang tidak signifikan karena hanya mencapai 48,33 juta dolar AS atau meningkat 8,04 persen dari tahun 2019 sebesar 44,73 juta dolar AS.

Akan tetapi pada penghujung tahun 2021, kata dia, aktivitas ekspor impor terbuka kembali dari semua terdapat pembatasan dan larangan ekspor hingga kemudian terjadi lonjakan permintaan.

Menurut dia, pasar eksportir Banyumas mulai terbuka dan melakukan ekspor ke beberapa negara dengan jumlah yang cukup besar hingga mengalami kenaikan sebesar 42,82 persen, yakni dari 48,33 juta dolar AS pada tahun 2020 menjadi 69,027 juta dolar AS pada 2022.

Sedangkan pada tahun 2022, kata dia pula, nilai ekspor Banyumas mencapai 78,87 juta dolar AS atau naik 14,27 persen dari tahun 2021.

"Saat pandemi COVID-19 (tahun 2021) ekspor kita naik terutama gula kristal atau gula semut, disusul minyak atsiri. Begitu COVID-19 mereda, perang Ukraina, ekspor gula semutnya turun tapi kayu olahan sama minyak atsiri meningkat," ujarnya lagi.

Terkait dengan pembentukan GPEI Banyumas, Titik mengatakan hal itu dilatarbelakangi oleh tingginya nilai ekspor Banyumas, sehingga pihaknya berinisiatif untuk koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun Dewan Pengurus Daerah (DPD) GPEI Provinsi Jawa Tengah.

"GPEI Banyumas ini dibentuk dengan tujuan untuk memperluas jejaring eksportir, meningkatkan ekspor Banyumas, menarik minat eksportir, menambah wawasan organisasi, serta memudahkan dalam proses pengambilan data ekspor," katanya lagi.
Baca juga: Kementan-Pemkab Banyumas lepas ekspor kayu olahan dan gula organik
Baca juga: Larangan ekspor gandum India momentum kembangkan industri mocaf