Perusahaan perlu memastikan bisnisnya wujudkan dekarbonisasi
22 Juli 2023 18:52 WIB
Pekerja melintas di spherical tank di kawasan Onshore Processing Facility (OPF) Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL), Gresik, Jawa Timur, Kamis (13/7/2023). PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) secara bertahap melakukan program dekarbonisasi yakni dengan mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan guna mencapai target net zero emission pada 2030. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww
Jakarta (ANTARA) - Kalangan pengambil kebijakan di perusahaan dinilai perlu memastikan bisnisnya mampu mewujudkan target dekarbonisasi sebagai salah satu aksi iklim untuk mengurangi pemanasan global.
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, perusahaan perlu melakukan lebih dari sekadar membuat perubahan pada produk atau proses yang terkotak-kotakan.
"Transformasi yang sesungguhnya adalah bagaimana perusahaan mengubah model bisnisnya agar dapat mencapai dekarbonisasi, dan memastikan bisnisnya memiliki resistensi tinggi terhadap kondisi apa pun," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
C-level executive, katanya lagi, harus memastikan target dekarbonisasi yang ditetapkannya dapat diwujudkan dengan realistis dengan roadmap yang terukur, dan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan internal dan rantai suplainya.
Kesalahan atau tantangan yang seringkali ditemui, namun sesungguhnya sangat menentukan dalam upaya mencapai target dekarbonisasinya, menurut dia, adalah ketepatan dalam menetapkan 2W 1H, yaitu What, When dan How.
Dia menyatakan, dampak yang terjadi adalah tercipta kesenjangan antara ambisi dekarbonisasi dengan aksi yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Bila tidak segera diatasi, kata Roberto, dampak yang lebih besar lagi adalah investasi yang dikeluarkan akan terasa memberatkan dibandingkan manfaat yang diberikan.
Untuk membantu perusahaan dalam menetapkan dan menjalankan aksi iklimnya, Schneider Electric membuat Panduan Dasar Dekarbonisasi: Basic-Better-Best yang dapat diakses tanpa biaya.
“Panduan Dasar Dekarbonisasi ini merupakan bagian dari inisiatif Green Heroes for Life (GHfL) digalakkan perusahaan," ujarnya.
Roberto menjelaskan Panduan Dasar Dekarbonisasi dari Schneider Electric: Basic-Better-Best untuk menyederhanakan pekerjaan dalam menilai strategi pengurangan emisi cakupan 1, 2, dan 3 dan membandingkan kemajuan perusahaan.
Panduan dasar dekarbonisasi tersebut membagi tujuan-tujuan ini ke dalam tiga tingkat indikatif: Dasar (Basic), Lebih Baik (Better), dan Terbaik (Best).
Panduan ini memberikan rekomendasi langkah-langkah yang dibutuhkan dari masing-masing tingkatan, langkah-langkah aksi yang dibutuhkan, pembiayaan dan identifikasi risiko iklim dalam kegiatan operasional.
Selain itu, ujarnya lagi, panduan ini ditujukan untuk memberikan gambaran umum bagi C-level executive, profesional energi dan sustainability dalam mempertimbangkan target dan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam pembuatan roadmap yang tepat.
Baca juga: PGN Saka terapkan program dekarbonisasi dalam operasional
Baca juga: PGN Saka terapkan dekarbonisasi dalam operasional lifting migas
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, perusahaan perlu melakukan lebih dari sekadar membuat perubahan pada produk atau proses yang terkotak-kotakan.
"Transformasi yang sesungguhnya adalah bagaimana perusahaan mengubah model bisnisnya agar dapat mencapai dekarbonisasi, dan memastikan bisnisnya memiliki resistensi tinggi terhadap kondisi apa pun," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
C-level executive, katanya lagi, harus memastikan target dekarbonisasi yang ditetapkannya dapat diwujudkan dengan realistis dengan roadmap yang terukur, dan mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan internal dan rantai suplainya.
Kesalahan atau tantangan yang seringkali ditemui, namun sesungguhnya sangat menentukan dalam upaya mencapai target dekarbonisasinya, menurut dia, adalah ketepatan dalam menetapkan 2W 1H, yaitu What, When dan How.
Dia menyatakan, dampak yang terjadi adalah tercipta kesenjangan antara ambisi dekarbonisasi dengan aksi yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Bila tidak segera diatasi, kata Roberto, dampak yang lebih besar lagi adalah investasi yang dikeluarkan akan terasa memberatkan dibandingkan manfaat yang diberikan.
Untuk membantu perusahaan dalam menetapkan dan menjalankan aksi iklimnya, Schneider Electric membuat Panduan Dasar Dekarbonisasi: Basic-Better-Best yang dapat diakses tanpa biaya.
“Panduan Dasar Dekarbonisasi ini merupakan bagian dari inisiatif Green Heroes for Life (GHfL) digalakkan perusahaan," ujarnya.
Roberto menjelaskan Panduan Dasar Dekarbonisasi dari Schneider Electric: Basic-Better-Best untuk menyederhanakan pekerjaan dalam menilai strategi pengurangan emisi cakupan 1, 2, dan 3 dan membandingkan kemajuan perusahaan.
Panduan dasar dekarbonisasi tersebut membagi tujuan-tujuan ini ke dalam tiga tingkat indikatif: Dasar (Basic), Lebih Baik (Better), dan Terbaik (Best).
Panduan ini memberikan rekomendasi langkah-langkah yang dibutuhkan dari masing-masing tingkatan, langkah-langkah aksi yang dibutuhkan, pembiayaan dan identifikasi risiko iklim dalam kegiatan operasional.
Selain itu, ujarnya lagi, panduan ini ditujukan untuk memberikan gambaran umum bagi C-level executive, profesional energi dan sustainability dalam mempertimbangkan target dan aspek-aspek yang dibutuhkan dalam pembuatan roadmap yang tepat.
Baca juga: PGN Saka terapkan program dekarbonisasi dalam operasional
Baca juga: PGN Saka terapkan dekarbonisasi dalam operasional lifting migas
Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: