Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengingatkan untuk mewaspadai dan mengantisipasi tren peningkatan kasus tuberkulosis di dunia dengan upaya perluasan deteksi dini TBC di Tanah Air.

"Kewaspadaan dengan memperluas cakupan deteksi dini TBC di sejumlah daerah yang rawan peningkatan kasus harus segera dilakukan, untuk mencegah terus meningkatnya potensi kasus TBC di Tanah Air," kata Rerie, sapaan akrabnya, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia juga mengatakan upaya pencegahan penyebaran sejumlah penyakit menular harus ditingkatkan karena pertama kali dalam 10 tahun terakhir kasus infeksi TBC kembali meningkat pada 2021.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus infeksi TBC dunia terus menurun setiap tahun dan mencapai angka terendah pada 2020, yaitu 10,1 juta kasus. Namun, pada 2021, kasus infeksi TB kembali meningkat jadi 10,5 juta.
Kasus kematian akibat TBC pun menunjukkan tren meningkat, yakni pada 2020 tercatat 1,5 juta kasus dan pada 2021 meningkat jadi 1,6 juta kasus.

Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan Menkes segera deteksi penderita TBC

Global TB Report tahun 2022 menyebutkan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia pada kelompok usia produktif 25 sampai 34 tahun. Di Indonesia, jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia 45 sampai 54 tahun.
Menurut Rerie, sejumlah catatan peningkatan kasus TBC yang juga mengakibatkan peningkatan jumlah kematian itu harus benar-benar mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kebijakan.

Sejumlah strategi pencegahan, ujar Rerie, harus secara konsisten di kedepankan dalam bentuk perluasan upaya deteksi dini di tengah masyarakat, penerapan pola hidup sehat dan peningkatan pemahaman masyarakat terkait gejala dan pengobatan TBC.

Baca juga: Kepala BKKBN soroti rumah beratap asbes sebabkan Tuberkulosis
Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong agar pemerintah pusat dan daerah proaktif melakukan upaya promotif dan preventif dalam mencegah peningkatan kasus TBC.

Apalagi, proses pengobatan TBC yang relatif lama membutuhkan pemahaman yang baik dari masyarakat, agar proses penularan dan jumlah kematian akibat TBC bisa ditekan.

"Saya sangat berharap para pemangku kepentingan, baik pemerintah dan masyarakat, melalui sejumlah program dapat membangun kolaborasi yang kuat dalam penanganan pencegahan penyebaran penyakit di Tanah Air," pungkasnya.

Baca juga: Menkes: Keberhasilan RI temukan 74 persen TBC jadi percontohan dunia