Emas tergelincir tertekan penguatan dolar AS jelang pertemuan Fed
22 Juli 2023 06:34 WIB
Emas batangan 50 gram setelah dicetak di pabrik penyulingan dan pabrikan batangan Argor-Heraeus di Mendrisio, Swiss, 13 Juli 2022. ANTARA/REUTERS/Denis Balibouse/pri.
Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka kembali merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut karena dolar AS menguat menjelang pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.966,60 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.975,90 dolar AS dan terendah di 1.958,80 dolar AS.
Emas berjangka terpangkas 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.970,90 dolar AS pada Kamis (20/7/2023), setelah berakhir tidak berubah di 1.980,80 dolar AS pada Rabu (19/7/2023), dan melonjak 24,40 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.980,80 dolar AS pada Selasa (18/7/2023). Namun demikian, dikutip dari Xinhua, emas naik tipis 0,1 persen untuk minggu ini, dan telah naik sekitar 1,6 persen sepanjang bulan ini.
Indeks dolar - yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama saingannya - naik 0,30 persen menjadi 101,06. Indeks berada di jalur untuk kenaikan mingguan 1,14 persen, kenaikan terbesar dalam dua bulan.
Investor sedang menunggu hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal minggu depan, berharap untuk melihat bagaimana pelonggaran data inflasi terbaru berdampak pada rencana suku bunga Federal Reserve. Secara umum, pasar memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi sebelum Federal Reserve mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.
Investor akan fokus pada komentar dari Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan suku bunga bank sentral AS pada Rabu (26/7/2023) untuk petunjuk apakah kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga.
Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York mengatakan bahwa Powell kemungkinan besar akan "mempertahankan opsionalitas - tidak ada alasan bagi mereka untuk berkomitmen hingga September ketika Anda memiliki dua laporan inflasi yang akan terjadi setelah pertemuan minggu depan."
Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan 33 basis poin pengetatan tambahan tahun ini dengan suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya di 5,41 persen pada November.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September melemah 10,70 sen atau 0,43 persen, menjadi menetap pada 24,855 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terdongkrak 8,10 dolar AS atau 0,84 persen, menjadi ditutup pada 972,20 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas Antam Jumat turun Rp3.000 jadi Rp1,077 juta per gram
Baca juga: Emas jatuh karena dolar AS menguat dipicu spekulasi kenaikan bunga Fed
Baca juga: Minim penggerak pasar, emas berjangka menetap tak berubah
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange tergelincir 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.966,60 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.975,90 dolar AS dan terendah di 1.958,80 dolar AS.
Emas berjangka terpangkas 9,90 dolar AS atau 0,50 persen menjadi 1.970,90 dolar AS pada Kamis (20/7/2023), setelah berakhir tidak berubah di 1.980,80 dolar AS pada Rabu (19/7/2023), dan melonjak 24,40 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.980,80 dolar AS pada Selasa (18/7/2023). Namun demikian, dikutip dari Xinhua, emas naik tipis 0,1 persen untuk minggu ini, dan telah naik sekitar 1,6 persen sepanjang bulan ini.
Indeks dolar - yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama saingannya - naik 0,30 persen menjadi 101,06. Indeks berada di jalur untuk kenaikan mingguan 1,14 persen, kenaikan terbesar dalam dua bulan.
Investor sedang menunggu hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal minggu depan, berharap untuk melihat bagaimana pelonggaran data inflasi terbaru berdampak pada rencana suku bunga Federal Reserve. Secara umum, pasar memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi sebelum Federal Reserve mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.
Investor akan fokus pada komentar dari Ketua Fed Jerome Powell setelah keputusan suku bunga bank sentral AS pada Rabu (26/7/2023) untuk petunjuk apakah kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga.
Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York mengatakan bahwa Powell kemungkinan besar akan "mempertahankan opsionalitas - tidak ada alasan bagi mereka untuk berkomitmen hingga September ketika Anda memiliki dua laporan inflasi yang akan terjadi setelah pertemuan minggu depan."
Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan 33 basis poin pengetatan tambahan tahun ini dengan suku bunga diperkirakan akan mencapai puncaknya di 5,41 persen pada November.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September melemah 10,70 sen atau 0,43 persen, menjadi menetap pada 24,855 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terdongkrak 8,10 dolar AS atau 0,84 persen, menjadi ditutup pada 972,20 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas Antam Jumat turun Rp3.000 jadi Rp1,077 juta per gram
Baca juga: Emas jatuh karena dolar AS menguat dipicu spekulasi kenaikan bunga Fed
Baca juga: Minim penggerak pasar, emas berjangka menetap tak berubah
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: