Makassar (ANTARA) - Sebanyak 25 mahasiswa dan delapan dosen dari Filipina dan Malaysia mengikuti kegiatan Makassar Academic and Cultural Heritage (MACCA) 2023 Batch III yang dihelat Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, 20-27 Juli 2023.

Mahasiswa dari Universitas Ateneo de Davao Filipina, dan Universitas Putra Malaysia (UPM) akan mengikuti berbagai kegiatan mulai dari seminar,belajar budaya lokal dan bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA).

"Selain belajar dalam kelas, para mahasiswa tersebut juga dijadwalkan mengunjungi Balla Lompoa, Benteng Rotterdam, dan perkampungan Karst Rammang-rammang Maros," ujar Pelaksana Harian Rektor Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda paxa acara pembukaan MACCA di Balai Sidang Muktamar 47 Unismuh Makassar, Jumat.

Baca juga: UI kerja sama riset dan pendidikan dengan IUT Bangladesh

Program MACCA ini merupakan kegiatan pertukaran dan dosen dan mahasiswa internasional di Unismuh Makassar yang telah dilaksanakan sebanyak tiga kali pada tahun 2023. Macca batch 1 digelar pada Februari, batch II pada bulan Mei, dan kali ini batch III di bulan Juli 2023.

Rakhim juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi dua kampus asing tersebut dalam kegiatan Macca Batch III. Ia berharap semoga pelayanan tuan rumah tidak mengecewakan para tamu.

Di tempat berbeda, Penanggung Jawab International Summer Course Batch 3 Universitas Muslim Indonesia (UMI) Awaluddin Syamsi MA TESOL, mengatakan puluhan mahasiswa asing dari Malaysia dan Perancis juga telah mengunjungi titik pertama yakni Benteng Somba Opu di Kabupaten Gowa. Benteng ini menjadi saksi penting sejarah perlawanan Kerajaan Gowa terhadap Belanda di masa penjajahan.

Baca juga: UIN Jambi perluas jaringan kerja sama dengan UNIMAS dan UITM Malaysia

Di Benteng Roterdam, kata dia, peserta memulai dengan mengunjungi rumah adat Toraja kemudian beberapa rumah adat Bugis Makassar yang lainnya seperti Soppeng, Luwu dan lain-lain.

“Di Benteng Somba Opu diakhiri dengan kunjungan ke Ujung Benteng Somba Opu. Di sana mereka diperkenalkan dan dijelaskan banyak oleh pemandu tentang budaya dan sejarah Sulawesi Selatan, khususnya tentang Benteng Somba Opu,” jelasnya.

Setelah dari Benteng Somba Opu, kata Dosen Fakultas Sastra UMI itu, peserta kemudian mengunjungi Benteng Roterdam atau Fort Roterdam yang merupakan peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang diserahkan kepada VOC tahun 1667.


“Untuk titik akhir, peserta lalu mengunjungi Masjid 99 Kubah yang berlokasi di Center Point of Indonesia (CP), ikon enarik Indonesia milik Sulawesi Selatan di Kota Makassar,” ujarnya.

Baca juga: Pemprov Riau-Korsel menjajaki kerja sama pembangunan cyber kampus