Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Jakarta pada perdagangan Kamis melemah karena investor mengambil keuntungan dari kenaikan harga beruntun beberapa hari sebelumnya.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup turun 28,83 poin atau 0,60 persen ke posisi 4.802,67, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 7,39 poin (0,90 persen) ke level 816,13.

Analis Trust Securties Reza Priyambada mengatakan indeks BEI melemah setelah beberapa pelaku pasar saham mengambil langkah lepas saham.

"Melemahnya indeks BEI dinilai sehat untuk menjaga likuiditas," kata dia.

Ia menambahkan mayoritas bursa Asia juga mengalami tekanan, jika laju bursa saham Eropa dan AS bergerak menguat tentu akan menambah sentimen positif bagi IHSG BEI untuk dapat bertahan di area positif, meskipun secara tren pergerakan indeks BEI masih cenderung terkonsolidasi.

Analis e-Trading Securities Andrew Argado menambahkan secara teknikal penurunan IHSG BEI mengindikasikan pada perdagangan hari selanjutnya akan mengalami pelemahan di kisaran 4.750 - 4.900.

"Hal itu juga dikonfirmasi oleh indikator rata-rata pergerakan konverjensi (MACD) yang menghasilkan sinyal pelemahan," kata dia.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan yakni Ciputra Surya (CTRS), Gajah Tunggal (GJTL), dan Perusahaan gas Negara (PGAS).

Transaksi hari ini membukukan frekuensi 211.719 kali dengan volume 7,915 miliar lembar saham senilai Rp7,135 triliun. Saham yang menguat sebanyak 121, sementara saham melemah 177 dan 107 saham harganya tetap.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 30,56 poin (0,14 persen) ke level 22.225,88, indeks Nikkei-225 naik 167,46 poin (1,34 persen) ke level 12.635,69, Straits Times menguat 15,95 poin (0,49 persen) ke posisi 3.264,35.