Singapura (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew mengatakan, negaranya harus menerima banyak migran untuk memperbaiki tingkat kelahiran yang rendah.

Lee membuat pernyataan itu pada acara obrolan api unggun yang diselenggarakan oleh Standard Chartered Bank di Singapura, Rabu, bersama dengan Paul Volcker, 85 tahun, mantan ketua Cadangan Federal AS (1979-1987).

Ia mengatakan Jepang telah mengalami penuaan populasi, tetapi "mereka menolak untuk mengambil migran", demikian seperti yang dikutip dari Xinhua.

"Jadi saya melihat suatu bangsa berkurang separuhnya dalam 20 tahun, dan jika masih berlanjut dengan kebijakan yang sama, dikurangi menjadi setengah lagi berikutnya, dan akhirnya, itu semua akan berakhir!," ujarnya.

"Untuk menjadi satu bangsa, Anda harus memiliki orang-orang dan Anda harus memiliki orang-orang muda untuk bisa mendorong perekonomian, dan kaum muda membeli produk - semua gadget dan santapan - dan jika Anda tidak memiliki itu, dan jika Anda menolak migran seperti orang Jepang lakukan, Anda hanya akan larut ke dalam kehampaan dan saya berpikir sebelum itu datang, mereka dapat mengubah kebijakan," kata Lee.


Penerjemah : Askan Krisna