Rombongan seni dari Xinjiang meriahkan Tahun Baru Islam di Indonesia
21 Juli 2023 09:30 WIB
Aneka tari, akrobat, dan lagu menjadi daya tarik pertunjukan bertajuk "Festival Hijriah: Pertunjukan Seni Muslim Xinjiang" (Hijriah Festival: Xinjiang Muslim Art Performance), yang diselenggarakan oleh harian Republika bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Komite China di sembilan kota di Indonesia dari 19 Juli hingga 10 Agustus. ANTARA/Xinhua.
Jakarta (ANTARA) - Puluhan penari dan penyanyi dari Rombongan Seni Muqam Teater Seni Xinjiang China memeriahkan panggung Taman Ismail Marzuki, pusat seni dan pertunjukan di Jakarta pada Rabu (19/7) malam.
Penampilan memukau yang dibawakan oleh para seniman Xinjiang tersebut mendapat tepuk tangan meriah dari sekitar 1.000 penonton pada Rabu malam.
Aneka tari, akrobat, dan lagu menjadi daya tarik pertunjukan bertajuk "Festival Hijriah: Pertunjukan Seni Muslim Xinjiang" (Hijriah Festival: Xinjiang Muslim Art Performance), yang diselenggarakan oleh harian Republika bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Komite China di sembilan kota di Indonesia dari 19 Juli hingga 10 Agustus.
Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang yang hadir di acara itu mengatakan acara tersebut menunjukkan lebih dari 13 juta Muslim di Xinjiang dan kelompok etnis lainnya di China mendapatkan keuntungan dari kemakmuran dan pembangunan negara mereka.
"Anak saya juga sangat menikmatinya, dia ikut menari selama pertunjukan itu," ungkapnya.
"Prospek pertukaran antarmasyarakat dan antarbudaya tampak menjanjikan di masa depan, dan diharapkan dapat memajukan hubungan persahabatan antara China dan Indonesia serta memperdalam pemahaman bersama ke jenjang yang baru," ujarnya.
Early Hanesty, yang datang bersama suami, anaknya yang berusia 8 bulan, dan teman-temannya, mengatakan mereka menyukai pertunjukan itu, yang membawa kembali kenangan saat dirinya menempuh studi di Universitas Nanjing di Provinsi Jiangsu, China timur.
Pertunjukan yang paling dia sukai adalah "Mainkan Rebana dan Nyanyikan Lagu" (Play the Tambourine and Sing the Songs), yang dibawakan oleh 20 penari, yang menampilkan musik energik dan pesan persahabatan dari China untuk Indonesia.
"Anak saya juga sangat menikmatinya, dia ikut menari selama pertunjukan itu," ungkapnya
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan mengingat warga Indonesia sudah sering menjumpai budaya Islam di negara sendiri maupun di Timur Tengah sehingga pertunjukan yang dibawakan oleh para seniman dari Xinjiang menunjukkan keragaman Islam di seluruh dunia.
Rombongan Seni Muqam Teater Seni Xinjiang telah menggelar pertunjukan di lebih dari 130 negara dan kawasan sejak didirikan pada 1989, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman.
Penampilan memukau yang dibawakan oleh para seniman Xinjiang tersebut mendapat tepuk tangan meriah dari sekitar 1.000 penonton pada Rabu malam.
Aneka tari, akrobat, dan lagu menjadi daya tarik pertunjukan bertajuk "Festival Hijriah: Pertunjukan Seni Muslim Xinjiang" (Hijriah Festival: Xinjiang Muslim Art Performance), yang diselenggarakan oleh harian Republika bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Komite China di sembilan kota di Indonesia dari 19 Juli hingga 10 Agustus.
Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang yang hadir di acara itu mengatakan acara tersebut menunjukkan lebih dari 13 juta Muslim di Xinjiang dan kelompok etnis lainnya di China mendapatkan keuntungan dari kemakmuran dan pembangunan negara mereka.
"Anak saya juga sangat menikmatinya, dia ikut menari selama pertunjukan itu," ungkapnya.
"Prospek pertukaran antarmasyarakat dan antarbudaya tampak menjanjikan di masa depan, dan diharapkan dapat memajukan hubungan persahabatan antara China dan Indonesia serta memperdalam pemahaman bersama ke jenjang yang baru," ujarnya.
Early Hanesty, yang datang bersama suami, anaknya yang berusia 8 bulan, dan teman-temannya, mengatakan mereka menyukai pertunjukan itu, yang membawa kembali kenangan saat dirinya menempuh studi di Universitas Nanjing di Provinsi Jiangsu, China timur.
Pertunjukan yang paling dia sukai adalah "Mainkan Rebana dan Nyanyikan Lagu" (Play the Tambourine and Sing the Songs), yang dibawakan oleh 20 penari, yang menampilkan musik energik dan pesan persahabatan dari China untuk Indonesia.
"Anak saya juga sangat menikmatinya, dia ikut menari selama pertunjukan itu," ungkapnya
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan mengingat warga Indonesia sudah sering menjumpai budaya Islam di negara sendiri maupun di Timur Tengah sehingga pertunjukan yang dibawakan oleh para seniman dari Xinjiang menunjukkan keragaman Islam di seluruh dunia.
Rombongan Seni Muqam Teater Seni Xinjiang telah menggelar pertunjukan di lebih dari 130 negara dan kawasan sejak didirikan pada 1989, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: