New York (ANTARA) - Wall Street beragam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan S&P 500 dan Nasdaq jatuh terseret penurunan Tesla dan Netflix menyusul hasil kuartalan mereka, tetapi Dow naik untuk hari kesembilan berturut-turut berkat kenaikan di Johnson & Johnson mengikuti perkiraan tahunan yang kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 163,97 poin atau 0,47 persen, menjadi 35.225,18 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 30,85 poin atau 0,68 persen, menjadi berakhir di 4.534,87 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 294,71 poin atau 2,05 persen, menjadi ditutup di 14.063,31 poin.

Saham Tesla jatuh 9,74 persen, penurunan persentase satu hari terbesar sejak 20 April, setelah pembuat kendaraan listrik itu melaporkan penurunan margin kotor kuartal kedua ke level terendah empat tahun dan CEO Elon Musk mengisyaratkan pemotongan harga lebih banyak.

Netflix merosot 8,41 persen, mencatat penurunan persentase satu hari terbesar sejak 15 Desember, setelah pendapatan kuartalan perusahaan video streaming itu jauh dari perkiraan.

"Berita tadi malam di Tesla dan Netflix, meski ini bukan akhir dari dunia memang memberi orang alasan untuk bangun dan berkata 'wow, mungkin saya seharusnya tidak mengejar nama-nama ini di sini,'" kata Ken Polcari, manajer di Kace Capital Advisors di Boca Raton, Florida.

"Biarkan saya mengambil sejumlah uang dari meja dan menerapkannya kembali ke nama-nama besar yang membosankan."

Namun, indeks Dow mampu naik karena Johnson & Johnson melonjak 6,07 persen setelah melaporkan hasil dan mengumumkan perkiraan kenaikan laba tahunan.

Penurunan Nasdaq adalah persentase penurunan satu hari terbesar sejak 9 Maret, sementara Dow mencatat kenaikan sesi kesembilan berturut-turut, kemenangan beruntun terpanjang sejak September 2017.

Nasdaq telah melonjak 34,4 persen tahun ini ke level yang belum terlihat sejak awal April 2022, didukung oleh reli yang tampaknya tak terbendung dalam saham saham-saham pertumbuhan megacap seperti Nvidia dan Meta karena optimisme atas potensi kecerdasan buatan, ekonomi AS yang telah terbukti lebih tangguh daripada yang diantisipasi banyak orang dan harapan akhir dari siklus kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve sudah di depan mata.

Sektor teknologi S&P, jasa-jasa komunikasi, dan konsumer non-primer masing-masing turun setidaknya 2,0 persen pada Kamis (20/7/2023).

Saham teknologi melihat tekanan tambahan setelah pembuat perangkat lunak bisnis SAP memangkas prospek setahun penuh untuk pendapatan cloud. Saham SAP yang tercatat di AS ditutup tergelincir 6,34 persen.

Data ekonomi pada Kamis (20/7/2023) mengindikasikan pasar tenaga kerja tetap ketat, sementara sektor perumahan dan manufaktur terus merosot.

Dengan 77 perusahaan S&P 500 telah melaporkan hasil keuangannya hingga Kamis (20/7/2023) pagi, pendapatan kuartal kedua diperkirakan turun 7,9 persen, data Refinitiv menunjukkan, lebih dari penurunan 5,7 persen yang diperkirakan pada awal bulan.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,16 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,6 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.


Baca juga: Wall Street ditutup lebih tinggi, Dow bukukan kenaikan hari kedelapan
Baca juga: Saham Tokyo berakhir lebih rendah ikuti kerugian Wall Street
Baca juga: Wall St melonjak setelah rilis pendapatan lebih baik dari perkiraan