Batam (ANTARA News) - PLN Persero membangun jaringan kabel listrik bawah laut untuk menghubungkan listrik Batam ke Pulau Bintan melalui jaringan interkoneksi 150 kilo volt.

Kontrak proyek pembangunan kabel listrik bawah laut itu ditandatangani Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji dengan leader konsorsium Yoshiro Matsui sebagai Chief Staff Viscas Corporation dan Permadie Setiakusuma sebagai President Director PT Karya Mitra Nugraha di Gedung PLN b`ight Batam, Kamis.

Dalam siaran persnya, disebutkan pembangunan kabel bawah laut itu merupakan rencana bisnis PLN Batam yang akan menghubungkan sistem kelistrikan pulau Batam dengan pulau Bintan melalui jaringan listrik interkoneksi kabel listrik bawah laut 150 kilo Volt (kV).

Proyek itu terdiri atas koridor barat berupa pemasangan kabel listrik bawah tanah 150 kV sepanjang 1.000 meter dan kabel listrik bawah laut sepanjang 3.450 meter dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Kasam di pulau Batam ke Pulau Ngenang melewati pulau Tanjung Sauh, dua pulau itu terletak di antara Batam dan Bintan. Kemudian dilanjutkan koridor timur dengan memasang kabel listrik bawah laut 150 kV sepanjang 6.550 meter dari pulau Ngenang ke Tanjung Taloh di pulau Bintan.

Diperkirakan dibutuhkan waktu 14 bulan sejak penandatanganan kontrak kerja untuk menyelesaikan proyek pembangunan jaringan interkoneksi Batam-Bintan sehingga diharapkan pada pertengahan tahun 2014 sudah selesai.

Dengan demikian, maka diharapkan pada tahun 2014 Bintan sudah mendapat suplai listrik dari Batam sehingga kebutuhan listrik di Bintan dapat terpenuhi.

Acara penandatanganan kontrak dihadiri Kepala Divisi Pengadaan Strategis PT PLN (Persero), Wahyudi Agus, Direktur Utama bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura serta General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jaringan Sumatera 1, Said Bamatraf.

Sementara perusahaan yang tergabung dalam konsorsium proyek ini adalah VISCAS Corporation, PT Karya Mitra Nugraha, PT Intan Mufakat Raya, dan PT Forma Ocean Indonesia.