Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui ada penurunan tanah secara konstan sebesar 2,8 cm tiap tahun di Jakarta.

"Iya, tanah di Jakarta memang mengalami penurunan," kata Jokowi di Kementerian Keuangan usai menemani Presiden SBY menyerahkan pajak pribadinya, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, hal tersebut terjadi karena air baku cadangan bawah tanah terus digunakan sehingga ada cekungan-cekungan di tanah Jakarta.

"Gimana ndak gitu, air tanahnya terus diserap," katanya.

Jokowi mengatakan dengan dibangunnya sumur serapan, penggunaan air tanah bisa diminimalisir sehingga penurunan tanah pun bisa diperkecil.

"Cuma sekarang warga terpaksa pakai air tanah karena alternatifnya tidak ada," katanya. Dia menambahkan bahwa sebenarnya kondisi air di Jakarta melimpah, hanya saja belum dilakukan manajemen yang baik.

"Kita juga bisa 10-20 tahun cadangannya. Hanya saja air di Jakarta tidak dikelola dengan baik," katanya.