Pekanbaru (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Lion Air terpaksa menunda pembukaan rute baru Pekanbaru-Yogyakarta yang rencananya akan dilayani dengan pesawat Boeing 737-900ER yang berkapasitas 215 penumpang.
"Kami terpaksa menunda menerbangkan pesawat rute Pekanbaru-Yogyakarta dan mudah-mudahan tahun ini dapat segera terealisasi karena `slot time-nya` telah ada," ujar Area Sales Manager Lion Air Novianti Harahap di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, "slot time" maskapai Lion dari Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta pukul 07.15 Wib dan dari Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru jam 13.40 Wib setiap hari.
Lion Air telah jauh hari merencanakan untuk membuka rute Pekanbaru-Jogyakarta yang dikenal sebagai tujuan pelajar dan tempat wisata bagi wisatawan domestik di Tanah Air.
"Mungkin untuk saat ini itu yang terbaik bagi kami, namun kami berharap penerbang langsung ke Yogyakarta dalam waktu dekat ini bisa segera terealisasi," katanya.
Sebelumnya Lion menyatakan akan membuka rute Yogyakarta-Pekanbaru-Yogyakarta langsung pulang pergi setiap hari dan rencananya mulai beroperasi Jumat, (8/3), lalu.
Harahap membantah jika pembukaan rute baru tersebut dikaitkan dengan Mandala Airlines yang lebih dulu membuka Pekanbaru-Yogyakarta sejak Kamis, (28/2).
District Manager Lion Air Pekanbaru Dicky, mengatakan, selama ini kehadiran Lion di Pekanbaru menggunakan armada pesawat jenis Boeing 737-900ER berkapasitas 215 penumpang dan Wings Air dengan pesawat ATR 72-500 yang memiliki 70 tempat duduk.
Armada pesawat itu digunakan untuk rute Pekanbaru-Jakarta pulang pergi tujuh kali sehari, kemudian Pekanbaru-Batam lima kali, Pekanbaru-Medan satu kali sehari dan Pekanbaru-Malaka pulang pergi tiga kali dalam sepekan.
"Kalau untuk ke Jakarta dan Medan kami menggunakan pesawat Boeing 737 seri 900ER, sedangkan ke Batam dan Malaka, Malayasia kami menggunakan ATR 72-500," katanya.
Lion tunda rute Pekanbaru-Yogyakarta
21 Maret 2013 13:23 WIB
Lion Air (FOTO ANTARA/Zarqoni maksum)
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: