Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong media massa mengeksplorasi isu stunting dari beragam aspek guna memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Kepada rekan-rekan media khususnya, saya ingin menekankan bahwa stunting adalah isu multisektor, sehingga memiliki cakupan luas untuk dieksplorasi oleh media,” katanya dalam arahannya secara daring pada acara Executive Forum “Menuju Indonesia Bebas Stunting” diselenggarakan MediaIndonesia.com di Jakarta, Kamis, sebagaimana siaran pers yang diterima.

Ia mengatakan peran media massa sebagai vital untuk menyebarluaskan informasi mengenai stunting yang mencakup berbagai isu. Media dapat mengekspose berbagai perilaku baik dalam upaya penurunan stunting di suatu wilayah, yang kemudian dapat diaplikasikan di tempat lain.

“Media dapat berperan juga dalam merekam berbagai praktik baik dalam percepatan penurunan stunting, sehingga dapat direplikasi oleh daerah lain yang memiliki permasalahan serupa,” ujarnya.

Selain itu, Wapres menyampaikan, dengan jangkauan yang luas media juga bisa memberikan edukasi yang konstruktif kepada masyarakat, utamanya tentang apa yang harus dilakukan untuk mencegah stunting.

“Media sebagai bagian dari pentahelix dapat mengambil peran dengan kompetensi, sumber daya, dan jaringan yang dimiliki media untuk dapat melakukan advokasi, sosialisasi, kampanye, hingga menyentuh langsung keluarga Indonesia,” ujarnya.

Baca juga: Presiden ingin puskesmas berinovasi untuk tekan angka kasus stunting

Pada kesempatan itu, ia mengatakan bahwa penurunan stunting dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil yang cukup signifikan, namun hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 melaporkan saat ini masih terdapat 21,6 persen atau sekitar 4,7 juta balita Indonesia masih dalam kondisi stunting.

Salah satu upaya untuk mengejar target stunting 14 persen pada 2024, bahkan zero stunting pada 2030 dengan meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat mengenai perbaikan perilaku di tingkat keluarga.

Untuk itu, kata dia, dibutuhkan peran berbagai pihak, termasuk media, untuk mengampanyekan pola asuh dan hidup sehat bagi anak.

Wapres mengingatkan bahwa target zero stunting harus dijadikan pendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam merealisasikannya.

“Menuju Indonesia bebas stunting saya minta bukan sekadar retorika, tetapi betul-betul menjadi pemantik kesadaran dan mobilisasi seluruh unsur, untuk berkontribusi dan berkolaborasi erat dalam mewujudkannya,” katanya.

Ia berharap, melalui forum ini para pegiat media dengan berbagai sumber daya yang dimiliki dapat melahirkan langkah-langkah nyata dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.

Baca juga: Ketua Dewan Pengarah BPIP Menerima Penghargaan sebagai Penggerak dan Inspirator Cegah Stunting
Baca juga: Megawati hingga Menteri PPPA jadi perempuan inspiratif cegah stunting
Baca juga: Kepala BKKBN kukuhkan Kasal sebagai bapak asuh anak stunting