Basarnas evakuasi jenazah anak buah kapal kargo Singapura
20 Juli 2023 18:52 WIB
Tim Basarnas Banda Aceh mengevakuasi jenazah anak buah kapal kargo berbendera Singapura yang meninggal dunia karena serangan jantung di perairan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (20/7/2023). (ANTARA/HO-Humas Basarnas Banda Aceh)
Banda Aceh (ANTARA) - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi jenazah anak buah kapal (ABK) kargo berbendera Singapura yang meninggal dunia karena serangan jantung di perairan Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Kamis, mengatakan korban bernama Imam Maksum (48), warga negara Indonesia.
"Korban merupakan anak buah kapal kargo MV Wan Hai 517 berbendera Singapura. Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Hamad di Qatar tujuan Pelabuhan Singapura," katanya.
Sebelumnya, Basarnas Banda Aceh menerima informasi dari agen pelayaran ada seorang anak buah kapal MV Wan Hai 517 yang sedang berlayar dari Qatar menuju Singapura.
Baca juga: Nelayan Aceh Selatan ditemukan tewas usai tiga hari hilang di laut
Baca juga: Basarnas evakuasi ABK asal Tanzania karena sakit dalam pelayaran
Korban dilaporkan mengalami serangan jantung dan tidak sadarkan diri dalam pelayaran pada Kamis (20/7) sekira pukul 12.30 WIB. Korban membutuhkan evakuasi medis segera.
Berdasarkan informasi tersebut, Basarnas Banda Aceh mengerahkan tim evakuasi. Evakuasi dilakukan menggunakan kapal SAR KN Kresna 232. Sekira pukul 12.45, KN Kresna 232 bergerak ke titik evakuasi dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
"KN Kresna dan MV Wan Hai 517 akhirnya bertemu di titik evakuasi di perairan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar. Jarak titik evakuasi sekitar 6,89 nautikal mil dari Pelabuhan Ulee Lheue," katanya.
Setelah kedua kapal merapat, tim Karantina Kesehatan Kelas II Banda Aceh menaiki MV Wan Hai 517 dan memeriksa korban. Hasil pemeriksaan, korban mengalami gagal suplai pernapasan, sehingga korban berhenti bernapas dan jantung juga berhenti.
"Korban diketahui telah meninggal dunia pada saat dievakuasi. Kemudian, korban dievakuasi ke KN Kresna dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya, kapal SAR kembali ke Pelabuhan Ulee Lheue," katanya.
Ibnu Harris mengatakan proses evakuasi juga melibatkan unsur kepolisian, syahbandar, agen pelayaran, komunitas radio komunikasi, Pelabuhan Ulee Lheue, serta pihak terkait lainnya.
"Setibanya di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh guna penanganan lebih lanjut. Dengan selesainya evakuasi jenazah korban, maka operasi SAR ditutup dan semua personel terlibat dikembalikan ke instansi masing-masing," kata Ibnu Harris Al Hussain.*
Baca juga: Basarnas Banda Aceh lakukan empat operasi SAR selama siaga Idul Fitri
Baca juga: Ratusan personel disiagakan Basarnas Banda Aceh pada mudik Idul Fitri
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain di Banda Aceh, Kamis, mengatakan korban bernama Imam Maksum (48), warga negara Indonesia.
"Korban merupakan anak buah kapal kargo MV Wan Hai 517 berbendera Singapura. Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Hamad di Qatar tujuan Pelabuhan Singapura," katanya.
Sebelumnya, Basarnas Banda Aceh menerima informasi dari agen pelayaran ada seorang anak buah kapal MV Wan Hai 517 yang sedang berlayar dari Qatar menuju Singapura.
Baca juga: Nelayan Aceh Selatan ditemukan tewas usai tiga hari hilang di laut
Baca juga: Basarnas evakuasi ABK asal Tanzania karena sakit dalam pelayaran
Korban dilaporkan mengalami serangan jantung dan tidak sadarkan diri dalam pelayaran pada Kamis (20/7) sekira pukul 12.30 WIB. Korban membutuhkan evakuasi medis segera.
Berdasarkan informasi tersebut, Basarnas Banda Aceh mengerahkan tim evakuasi. Evakuasi dilakukan menggunakan kapal SAR KN Kresna 232. Sekira pukul 12.45, KN Kresna 232 bergerak ke titik evakuasi dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
"KN Kresna dan MV Wan Hai 517 akhirnya bertemu di titik evakuasi di perairan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar. Jarak titik evakuasi sekitar 6,89 nautikal mil dari Pelabuhan Ulee Lheue," katanya.
Setelah kedua kapal merapat, tim Karantina Kesehatan Kelas II Banda Aceh menaiki MV Wan Hai 517 dan memeriksa korban. Hasil pemeriksaan, korban mengalami gagal suplai pernapasan, sehingga korban berhenti bernapas dan jantung juga berhenti.
"Korban diketahui telah meninggal dunia pada saat dievakuasi. Kemudian, korban dievakuasi ke KN Kresna dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya, kapal SAR kembali ke Pelabuhan Ulee Lheue," katanya.
Ibnu Harris mengatakan proses evakuasi juga melibatkan unsur kepolisian, syahbandar, agen pelayaran, komunitas radio komunikasi, Pelabuhan Ulee Lheue, serta pihak terkait lainnya.
"Setibanya di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh guna penanganan lebih lanjut. Dengan selesainya evakuasi jenazah korban, maka operasi SAR ditutup dan semua personel terlibat dikembalikan ke instansi masing-masing," kata Ibnu Harris Al Hussain.*
Baca juga: Basarnas Banda Aceh lakukan empat operasi SAR selama siaga Idul Fitri
Baca juga: Ratusan personel disiagakan Basarnas Banda Aceh pada mudik Idul Fitri
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
Tags: