Jakarta (ANTARA News) - Epilepsi atau kecenderungan bangkitan berulang tanpa sebab ternyata bisa timbul tidak hanya sewaktu usia muda, namun bisa terjadi pada saat manula.




"Orang yang seumur hidupnya merasa baik-baik saja, bisa saja pada saat tua baru mengalami bangkitan epilepsi karena sebab tertentu," ujar dokter spesialis syaraf konsultan, Suryani Gunadharma, pada jumpa pers hari epilepsi sedunia di Jakarta beberapa saat lalu.




Suryani menjelaskan, sebagian besar jenis epilepsi pada manula adalah epilepsi simtomatik yang terjadi akibat cedera kepala, infeksi seperti meningitis, otak yang tidak berkembang baik, stroke, tumor, atau lesi-lesi kanker dalam otak.




"Penapisan melalui Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat menunjukkan kelainan struktural organ otak yang menjadi penyebab epilepsi simtomatik," papar Suryani.




Suryani menjelaskan tiga kelompok utama epilepsi, yaitu epilepsi idiomatik, simtomatik, dan kriptogenik.




Epilepsi idiomatik seringkali dialami anak-anak, namun masih belum diketahui penyebabnya, sedangkan epilepsi idiomatik adalah epilepsi yang manajemennya lebih mudah dilakukan.




"Karena pada epilepsi tanpa penyebab ini, pengobatan bisa lebih mudah dilakukan dan pasien bisa lebih terkontrol," kata Suryani.




Terakhir, epilepsi kriptogenik adalah jenis epilepsi yang masih belum dapat dipastikan penyebabnya dan masih diteliti, demikian Suryani.