Yogyakarta (ANTARA News) - Kemajuan pembangunan Indonesia sebenarnya tidak ditentukan oleh banyaknya sumber daya alam yang dimiliki, seperti minyak dan aneka jenis tambang lainnya, kata Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik.

"Namun, modal utama pembangunan Indonesia sesungguhnya terletak pada sumber daya manusia," katanya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia pada "public lecture" bertajuk "Gender and Welfare States: Empowering Women`s Role in Political Development", dirinya melihat berbagai kemajuan pembangunan itu lebih ditentukan bagaimana pria dan wanita memiliki "skill" dan bekerja bersama.

Koordinator Scandinavian Community (Scanity) Fisipol UGM Maharani Yuniartini mengatakan, "public lecture" itu sebagai upaya membahas peran wanita dalam politik di Indonesia dan Norwegia dalam berkontribusi membantu kedua negara mencapai kesejahteraan.

"Dalam `public lecture` dengan memakai metode komparasi itu para peserta diharapkan dapat membandingkan situasi di Norwegia dan Indonesia," katanya.

Menurut dia, "public lecture" dengan menggabungkan perspektif internasional dan nasional itu diharapkan mampu menciptakan ruang pembelajaran serta dialog saling mengenal dan memecahakan masalah gender secara berkesinambungan dalam wacana kesejahteraan.

"Pengalaman di Norwegia diharapkan dapat diaplikasikan di Indonesia. Kami secara rutin, minimal satu semester sekali, menggelar kegiatan seperti itu (public lecture) dengan tema dan nara sumber yang berbeda," katanya.
(B015/M008)