Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka menetap tidak berubah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah naik tajam sehari sebelumnya karena minimnya penggerak pasar di tengah spekulasi mengenai apakah Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange ditutup pada 1.980,80 dolar AS per ounce, tidak berubah dari penyelesaian hari perdagangan sebelumnya, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.984,60 dolar AS dan terendah di 1.973,30 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 24,40 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.980,80 dolar AS pada Selasa (18/7/2023), setelah tergelincir 8,0 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 1.956,40 dolar AS pada Senin (17/7/2023), dan naik tipis 0,60 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.964,40 dolar AS pada Jumat (14/7/2023).
Departemen Perdagangan AS melaporkan Rabu (19/7/2023) bahwa pembangunan rumah baru AS turun 8,0 persen menjadi 1,43 juta unit pada Juni secara tahunan, menyusul kenaikan pada Mei, sebut Xinhua.
Departemen Perdagangan AS lebih lanjut melaporkan bahwa izin mendirikan bangunan AS, yang dapat mengisyaratkan pembangunan rumah di masa depan, turun 3,7 persen pada Juni secara bulan ke bulan ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,44 juta. Para ekonom memperkirakan izin turun 0,7 persen bulan ke bulan.
Logam kuning menandai kenaikan kuat pada Selasa (18/7/2023) setelah data menunjukkan penjualan ritel AS tumbuh kurang dari yang diperkirakan pada Juni, menunjukkan potensi inflasi konsumen yang kurang kuat.
Tetapi, kekuatan dolar, yang rebound tajam dari posisi terendah 15 bulan, membuat kenaikan harga emas yang lebih besar terbatas. Greenback diperkirakan akan melihat tawaran yang meningkat menjelang pertemuan Federal Reserve minggu depan.
Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan diadakan minggu depan. Investor memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan tersebut.
Sinyal dovish dari Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris juga mendorong daya tarik emas, begitu pula peningkatan permintaan safe haven dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi yang memburuk di China.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September menguat 13,10 sen atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 25,387 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober tergelincir 9,60 dolar AS atau 0,97 persen, menjadi menetap pada 984,80 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp8.000 per gram
Baca juga: Harga emas melonjak 24,40 dolar karena data ekonomi lebih lemah
Baca juga: Emas jatuh karena aksi ambil untung setelah reli empat hari beruntun
Minim penggerak pasar, emas berjangka menetap tak berubah
20 Juli 2023 05:24 WIB
Emas batangan yang diambil gambarnya di Doha, Qatar (22/2/2023). ANTARA/IMAGO/Frank Sorge via Reuters/pri.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: