Pengadaan pompa 1.000 liter di Jakbar tunggu jaminan pelaksanaan
19 Juli 2023 23:51 WIB
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, Purwanti Suryandari saat meninjau saluran air di kawasan Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (7/6/2023). ANTARA/Risky Syukur
Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (Kasudin SDA) Jakarta Barat, Purwanti Suryandari mengatakan bahwa pengadaan fasilitas pompa air berkapasitas 1.000 liter di Patra, Duri Kepa, Jakarta Barat masih menunggu jaminan pelaksanaan dari pihak penyedia atau pemenang lelang.
"Jaminan pelaksanaannya itu sebesar lima persen dari keseluruhan anggaran pembangunan pompa air yang disiapkan," ungkap Purwanti saat dihubungi pada Rabu.
Ia mengatakan, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang disiapkan untuk pembangunan pompa air di Patra tersebut sebesar Rp6 miliar lebih.
"Rp6 miliar lebih sekian," kata Purwanti.
Baca juga: Pemkot Jakbar bangun fasilitas pompa air 1.000 liter antisipasi banjir
Purwanti menjelaskan, jaminan pelaksanaan dari pihak penyedia dalam prosedur pembangunan pompa tersebut adalah tahap terakhir sebelum penandatanganan kontrak.
"Kan prosedurnya itu kalau sudah ada pemenang lelang, kami tinjau dan berkoordinasi dengan pihak pemenang lelang. Kalau sudah oke (setuju), kemudian kami keluarkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa (SPPBJ). Kemudian dari SPPBJ itu, pihak penyedia membuat jaminan pelaksanaan sebesar lima persen dari kontraknya. Nah, kalau jaminan pelaksanaannya sudah keluar, baru kami tanda tangan kontrak biar penyedia bisa mulai kerja," jelas Purwanti.
Jaminan pelaksanaan tersebut, lanjut Purwanti, sebagai langkah mitigasi sewaktu-waktu pihak penyedia bekerja tidak sesuai mekanisme atau perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.
"Jaminan pelaksanaan itu untuk sewaktu-sewaktu penyedia wanprestasi, atau tidak memenuhi perjanjian," ungkap Purwanti.
Sekarang, lanjut dia, di Patra sudah ada empat pompa kapasitas masing-masing 1.000 liter per detik. Jadi jumlahnya 4.000 liter per detik.
"Jadi, pembangunan pompa kapasitas 1.000 liter ini untuk menambah yang 4.000 liter itu," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pembangunan akan diupayakan pihaknya agar dirampungkan bulan Desember.
"Pengadaan dan pembangunan pompa kan butuh waktu sekitar enam bulan, makanya kami targetkan bulan Desember rampung," ucap dia.
Ia mengatakan, pembangunan fasilitas pompa air di Patra tersebut diikutkan dengan pembangunan rumah pompa yang bisa menampung pompa lebih besar dari pompa 1.000 liter.
"Rencananya akan ditambah dua pompa lagi tahun depan. Makanya rumah pompa yang akan dibangun lebih besar. Dua pompa yang tahun depan itu akan ditempatkan di rumah pompa itu juga," kata dia.
Ia berharap pengadaan pompa tersebut juga dapat mengantisipasi genangan air, berikut banjir yang di Patra.
Baca juga: Pemkot Jaktim percepat perbaikan saluran air di Pondok Kopi
Baca juga: Teten kembangkan koperasi dengan masuk ke hilirisasi SDA
Baca juga: Anggaran pembangunan turap Kali Baru diperkirakan lebih Rp15 miliar
"Jaminan pelaksanaannya itu sebesar lima persen dari keseluruhan anggaran pembangunan pompa air yang disiapkan," ungkap Purwanti saat dihubungi pada Rabu.
Ia mengatakan, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang disiapkan untuk pembangunan pompa air di Patra tersebut sebesar Rp6 miliar lebih.
"Rp6 miliar lebih sekian," kata Purwanti.
Baca juga: Pemkot Jakbar bangun fasilitas pompa air 1.000 liter antisipasi banjir
Purwanti menjelaskan, jaminan pelaksanaan dari pihak penyedia dalam prosedur pembangunan pompa tersebut adalah tahap terakhir sebelum penandatanganan kontrak.
"Kan prosedurnya itu kalau sudah ada pemenang lelang, kami tinjau dan berkoordinasi dengan pihak pemenang lelang. Kalau sudah oke (setuju), kemudian kami keluarkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa (SPPBJ). Kemudian dari SPPBJ itu, pihak penyedia membuat jaminan pelaksanaan sebesar lima persen dari kontraknya. Nah, kalau jaminan pelaksanaannya sudah keluar, baru kami tanda tangan kontrak biar penyedia bisa mulai kerja," jelas Purwanti.
Jaminan pelaksanaan tersebut, lanjut Purwanti, sebagai langkah mitigasi sewaktu-waktu pihak penyedia bekerja tidak sesuai mekanisme atau perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya.
"Jaminan pelaksanaan itu untuk sewaktu-sewaktu penyedia wanprestasi, atau tidak memenuhi perjanjian," ungkap Purwanti.
Sekarang, lanjut dia, di Patra sudah ada empat pompa kapasitas masing-masing 1.000 liter per detik. Jadi jumlahnya 4.000 liter per detik.
"Jadi, pembangunan pompa kapasitas 1.000 liter ini untuk menambah yang 4.000 liter itu," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pembangunan akan diupayakan pihaknya agar dirampungkan bulan Desember.
"Pengadaan dan pembangunan pompa kan butuh waktu sekitar enam bulan, makanya kami targetkan bulan Desember rampung," ucap dia.
Ia mengatakan, pembangunan fasilitas pompa air di Patra tersebut diikutkan dengan pembangunan rumah pompa yang bisa menampung pompa lebih besar dari pompa 1.000 liter.
"Rencananya akan ditambah dua pompa lagi tahun depan. Makanya rumah pompa yang akan dibangun lebih besar. Dua pompa yang tahun depan itu akan ditempatkan di rumah pompa itu juga," kata dia.
Ia berharap pengadaan pompa tersebut juga dapat mengantisipasi genangan air, berikut banjir yang di Patra.
Baca juga: Pemkot Jaktim percepat perbaikan saluran air di Pondok Kopi
Baca juga: Teten kembangkan koperasi dengan masuk ke hilirisasi SDA
Baca juga: Anggaran pembangunan turap Kali Baru diperkirakan lebih Rp15 miliar
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
Tags: